Kisah Lelawa dan Langkah Yang Terbata
oleh edi sst
Lihatlah angin yang berselibat
Berpusu-pusu menampar-nampar senja
Bersuka ria atas nama-Mu (kutatap juga lelawa yang tak lagi terlelap)
Di sini aku gagap tercekat
Berbaju lusuh, lelah, dan berkeringat
Berdoa di malam-malam yang menganga
Merasa dekat dan memaksa-Mu (betapa asing kerlip kunang-kunang itu)
Apa yang kumiliki?
Tak juga kepasrahan Abu Yazid yang gagah