Sebuah Jendela dan Jalan Simpang
oleh edi sst
Angin gurun terus menyayat-nyayat
Menebar bau harum jiwamu yang pecah
Berderap menapak di jalan simpang
Menuju titik lembut dengan mata melepuh
Lalu, angin pun bertiup tanpa sisa, tanpa sauh
Meninggalkan sebaris narasi yang tak lagi utuh -di sebuah jendela yang menganga
Ke arah manakah musim menempuh
Membawa sepenggal Cinta ke muara lapis tujuh
Mengekalkan makna perjalanan menuju entah -begitu Agung dan bergemuruh