Malam Kini Melekatkan Jarak
oleh edi sst
Lihatlah malam kini melekatkan jarak
Disepuh cahaya kerinduan yang berkelindan
Lalu pemeo-pemeo pun berlontaran
Satu-dua melekat di kening menghitam
Sisa hujan yang lelah
Melukiskan jejak di tanah merah
Di situlah kau berbelok membasuh kaki di perigi
Aku terus berjalan mencari anak panah yang hilang
Angin mangsa kalima membawa peti-peti
Yang hangus oleh nyala senja tanpa api
Dingin musim ini menyisakan narasi berdebu
Langkah-langkah kaki merintihkan ragu
- Telaga bening mati
Wajahmu makin menjadi
Lihatlah malam kini melekatkan jarak
Di sela pagar tua yang tak lagi tegak
Begitu padat dan menggelegak
- Sunyi tintrim membesi
Aduh, wajahmu makin menjadi
Semarang, 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H