Lihat ke Halaman Asli

Sajak-sajak Edho Surya Dinata

Diperbarui: 3 Januari 2025   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by Google image screenshoot 

DZIKIR TENGAH MALAM

Walau hujan
menggelinjangi malam
Tetap saja sepi termangu
Sedingin beku tanpa berdenyut
Serupa mati didalam jasad
      Maka menggeliatlah
      segala pendar
      Dalam dzikir
      tengah malam
      Agar cahaya
      menabur kehidupan
      Dalam hati
      penuhi gemintang

DEJAVU

Selamat malam bintang-bintang

Tak kau rasa hening ini
Menelisik kenangan lama
Tergambar layar yang di lalu
Ada tangis, ada kegembiraan
Bersama orang yang mengiring
Para kekasih yang merangkul
Dimana kita merasa ada
Hidup ini hanyalah buih-buih
Dari ada kembali ke tiada
Hingga saat, rebahlah kehidupan  
Dimana umur,
kemana bunda ayah
Mana kekasih,  
dimana karib sahabat
Yang pasti akan beranjak
Dari hidup yang melingkar
Menuju keabadian
Melepas jubah dimensi

PANTUN PARADOKS

Paradoks momok menyodok sodok
Kelompok rampok berkedok orok
Borok teronggok dibalik tembok
Batok sendok menyogok sogok
Pantun santun mengayun ampun
Sampun thaun di dusun-dusun
Menyusun katun tersusun limun
Imun pantun susun menyantun

AMBIGU YANG BENING

Lama juga
kegamangan itu memudar
Selama itu pula
Ia membuatku mati
Dalam denyut nyawa
yang tetap bernafas
Hingga saat ini
keikhlasan menuliskan ayatnya
Pada awan-awan
tepat di depan mata
Ku kunyah lalu ia
Sambil merasakan getir
kemudian memanis
pada indera kecapan
Agar larut di dalam hati
Dan mewarnainya
dengan beningnya

PENJELASAN ABSURDITAS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline