Lihat ke Halaman Asli

Ulang Tahun, Pentingkah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu teman saya ada yang misuh-misuh lantaran di hari ulang tahunnya sang pujaan hati tak memberinya ucapan selamat.  Hal yang sebenarnya biasa terjadi karna sifat laki-laki yang memang cenderung cuek pelupa kalo sama urusan yang dianggapnya remeh-temeh. Hmm, apakah mengingat ulang tahun teman atau orang terkasih adalah urrusan remeh-temeh?

Kalo bicara soal ulang tahun saya jadi teringat salah seorang sahabat yang anti sama yang namanya ulang tahun (eh?). Maksudnya,  anti sama perayaan ulang tahun, pun sekedar ucapan selamat aja dia gak mau. Ulang tahun itu bid’ah, begitu katanya. Ekstrim memang. Sejujurnya, saya sendiri juga sependapat dengan sahabat saya itu karna saya lahir dan besar di lingkungan keluarga yang bisa dibilang agak fundamentalis.

Tapi cara saya mensikapi fenomena ulang tahun tidaklah sesaklek sahabat saya itu. Saya tidak suka dengan perayaan ulang tahun, apalagi kalo sampe harus menghabiskan jutaan puluhan juta, mubadzir bangetlah. Tapi saya tidak pernah nyinyir sama mereka yang merayakannya. Pun terhadap teman yang berulang tahun saya kerap memberi ucapan selamat atau memberi kado jika itu sahabat dekat, dan yang pasti ga akan nolak kalo ditraktir hwehehe.

Mungkin apa yang saya lakukan salah. Memang pengamalan ibadah saya masih kethar-kethir kok. Masih suka dengerin musik rock, masih suka pake celana jeans, masih suka jalan-jalan geje di mall. Tau itu salah, tapi belum bisa ninggalin (hadeeuh..). Kembali ke soal ulang tahun, saya tak pernah berharap orang lain, entah itu teman atau keluarga, untuk selalu ingat tanggal ulang tahun saya. Lha, saya sendiri kadang lupa kok (ngerasa muda terus hehe). Tapi saya selalu berusaha untuk mengingat ulang tahun teman-teman dekat saya karna saya tahu bagi mereka hari ulang tahun itu spesial. Jadi bagi saya itu sekedar menyenangkan teman dan mendoakan kebaikan untuk mereka apa salahnya? Memang sih, ada banyak cara lain untuk menyenangkan teman yang tidak bertentangan dengan keyakinan sendiri. tapi ya itu tadi bagi banyak orang hari ulang tahun itu spesial, jadi kalo ada temannya yang tidak ingat mereka akan sedih dan kecewa.

Hmm..tapi sekarang saya jadi memikirkan hal lain, natal. Lho kok jadi natal? Meski natal masih lama tapi saya sudah bingung, apakah nanti saya juga akan mengucapkan itu sama sahabat saya yang non muslim. selama ini saya meyakini mengucapkan hal itu haram hukumnya, dan saya tak pernah melkukannya. Tapi sekarang salah seorang sahabat saya ada yang non muslim. Kalo sekedar teman dari dulu saya juga ada teman yang non muslim, tapi sekarang teman dekat alias sahabat. Hmm..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline