Ingin mencoba berpetualang di dalam benteng perang ala era kolonial Belanda abad ke-19? Ingin merasakan sensasi kehidupan laut dan pelabuhan ala Jack Sparrow? Tenang! Benteng Lodewijk di Pulau Mengare, Gresik menawarkan sensasi bertamasya ke masa lampau. Tempat wisata "Exotic Mengare" tersebut letaknya berada di Desa Watu Agung, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.
Benteng tersebut didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda era Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1808. Nama "Lodewijk" dipilih untuk menghormati Louis Napoleon Bonaparte, Raja Belanda saat itu yang merupakan adik dari Napoleon Bonaparte.
Lodewijk merupakan penyebutan orang Belanda terhadap "Louis". Tujuan dibangunnya Benteng Lodewijk tak lain untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, di samping pembangunan jalan raya pos jalur utara.
Asyiknya Tuh Harus Menyusuri Sungai Bengawan Solo Terlebih Dahulu!
Akses menuju Benteng Lodewijk dapat dilalui dengan jalur darat maupun Sungai Bengawan Solo, namun jalur sungai merupakan pilihan yang lebih menggugah hati karena kita akan menaiki perahu tambang untuk menyusurinya. Jika melalui jalur sungai kita dapat menikmati pemandangan hutan mangrove di sepanjang tepian sungai sekaligus pertujukan aneka satwa seperti kera dan burung hutan mangrove yang mungkin jarang kita temui di perkotaan.
Telusuri Pulau Mengare, Nikmati Reruntuhan Benteng Lodewijk
Benteng Lodewijk terletak di atas Pulau Mengare, tepat menjorok ke Selat Madura. Pengunjung bisa mengelilingi pulau tersebut untuk melihat reruntuhan dari Benteng Lodewijk. Meskipun telah terkena abrasi air laut, kita masih dapat melihat dinding luar dari benteng yang menghadap langsung ke Laut Jawa, terletak persis di bibir pantai Pulau Mengare. Beberapa sumur kuno di benteng tersebut juga masih dapat dilihat para pengunjung, lho!
Bunga Bangkai Juga Tumbuh di Benteng Lodewijk!
Percayalah bahwa di tanah Benteng Lodewijk pun ditumbuhi bungai bangkai atau suweg raksasa jenis Amorphophallus titanum yang mekar pada bulan Oktober hingga Desember setiap tahunnya. Hanya ada tiga bunga bangkai yang tumbuh di pulau tersebut pada tahun 2017, sehingga bunga tersebut sangat dilindungi keberadaannya oleh masyarakat sekitar.
Lepas Menikmati Pemandangan Laut Jawa, Melepaskan Segala Belenggu Jiwa