Lihat ke Halaman Asli

Eddy Roesdiono

TERVERIFIKASI

Di Pasar Chatuchak Tak Bisa Hanya Sejenak

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329890876651000529

Saya berani bertaruh, setiap orang Indonesia yang melancong ke Bangkok—terutama kaum wanita-- pasti menyempatkan diri mampir ke Chatuchak Weekend Market. Manakala sedang berdesakan di tengah keramaian pasar, pasti akan terdengar orang bicara bahasa Indonesia. [caption id="attachment_162705" align="aligncenter" width="457" caption="Lorong pernik-pernik (foto : Eddy Roesdiono)"][/caption] Tercermin dari namanya, Chatuchak (atau ‘Jatujak’) Weekeend Market adalah pasar akbar di Bangkok yang buka cuma Sabtu dan Minggu, dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Terletak di jalan Kamphaengpet, pasar yang dikelola negara dengan professional ini tak pernah dilewatkan pelancong Bangkok. Pasar akhir pekan ini digagas oleh Marsekal Plaek Phibulsongkram, Perdana Menteri Thailand 1938-1944 dan 1948-1957) yang berprakarsa untuk membangun pasar loak di setiap kota di Thailand di mana warganya bisa berjualan. [caption id="attachment_162706" align="aligncenter" width="547" caption="Lagi, lorong pernik-pernik (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329890980192738782

[/caption] Semula tempat yang digunakan adalah Sanam Luang, lapangan besar tak jauh dari Grand Palace.Namun, karena Sanam Luang kemudian hanya disediakan sebagai taman umum, maka pasar loak kemudian dipusatkan di kawasan Phaholyothin seperti saat ini sejak 1982. [caption id="attachment_162707" align="aligncenter" width="491" caption="Mau melengkapi isi dapur? Cari di sini (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891049150676440

[/caption] Menampung sekitar 10.000 stand, (ada yang menyebut 15.000 stand) salah satu weekend market terbesar di dunia ini menyediakan ribuan macam barang, mulai pakaian (baru dan bekas), makanan, souvenir, produk-produk seni suku-suku di Thailand utara, barang pecah belah, jamu, buku bekas, tanaman hias, perabot rumah tangga, alat dapur, asesoris, binatang langka, ATM, tempat penukaran uang asing sampai gerai pijat ala Thai dan puluhan ribu macam barang.. Tak mengherankan bila pada akhir minggu Chatuchak dikunjungi 200.000 - 300.000 pelancong.

13298912201224423412

[caption id="attachment_162711" align="aligncenter" width="488" caption="Bagian buku bekas (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891284318371650

[/caption] Jangan harap bisa mengeksplorasi keseluruhan Chatuchak bila hanya punya waktu sehari. Pasar ini luasnya 1,15 km persegi, terdiri dari 27 rai (section) dengan ribuan lorong. Di setiap lorong bisa ditemui nomor kode rai dengan kode warna informasi kelompok jenis dagangan. Tapi meski sudah dikelompokkan, kadang satu jenis dagangan yang mustinya ada di lorong lain bisa dijumpai di lorong tertentu. [caption id="attachment_162712" align="aligncenter" width="499" caption="Istirahat sejenak menikmati buah segar (foto : Eddy Roesdiono)"]

13298913692076632017

[/caption] Keahlian Anda dalam bidang tawar menawar sangat diperlukan karena biasanya harga yang disebutkan penjual bisa diturunkan sampai 70%. Tips penting untuk tawar menawar : jangan langsung kelihatan tertarik pada barang yang Anda minati. Tawar kemudian tinggalkan, sampai si penjual menurunkan harga atau sampai ia memanggil Anda untuk kembali. [caption id="attachment_162713" align="aligncenter" width="475" caption="Rujak Thailand, pedas segar, 20 baht (rp 6.000) Foto : Eddy Roesdiono)"]

13298914401965957352

[/caption] [caption id="attachment_162714" align="aligncenter" width="475" caption="Bagian tanaman hias (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891507964750349

[/caption] Sejumlah bule menyebut Pasar Chathucak ini sebagai ‘organized chaos’ (keruwetan terorganisir). Itulah sebabnya, sebelum mulai menyerbu pasar, supaya Anda bisa pas ke tujuan, mintalah brosur gratis di kios-kios informasi pasar dan minta petunjuk pada petugas (bilingual Thai dan Inggris) yang akan melayani Anda dengan sabar. Terkadang ada pula sejumlah mahasiswa yang bekerja sukarela membantu Anda mendapatkan informasi yang diperlukan. [caption id="attachment_162715" align="aligncenter" width="437" caption="Berbagai jenis essential oil (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891598399225420

[/caption] Bila lelah berjalan kaki, Anda bisa naik angkutan gratis yang beroperasi berkeliling jalanan beraspal yang memalang-melintangi pasar, sambil cuci mata menatap kios-kios lain di sepanjang jalur. [caption id="attachment_162716" align="aligncenter" width="453" caption="Angkutan gratis (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891724532073414

[/caption] Soal suhu udara di dalam pasar yang penuh sesak, jangan tanya : panas dan lengket. Kipas angin dan pelancong berpakaian minim agar tak kegerahan jadi pemandangan biasa. Oh ya, jangan lupa untuk berhati-hati dengan uang dan barang berharga; copet mengincar di mana-mana. Pihak pegelola pasar berbaik hati memasang tulisan ‘awas copet’ di setiap lorong. [caption id="attachment_162717" align="aligncenter" width="500" caption="Agar tak terpisah dengan anggota grup, gunakan bangunan ini sebagai meeting point (foto : Eddy Roesdiono)"]

13298917901067182267

[/caption] Jangan coba-coba merokok di kawasan ini kalau tidak ingin didenda 2.000 baht (Rp 600.000). Kalau ingin merokok, pergilah ke kawasan merokok sempit dan agak kumuh di bagian belakang dekat deretan kios ATM. [caption id="attachment_162718" align="aligncenter" width="467" caption="Yuk beli mainan burung yang dijual ibu ini, cuma Rp 3.000 (foto : Eddy Roesdiono)"]

1329891876701464130

[/caption] Chatuchak mudah dicapai dengan BTS (sky-train), MRT (kereta bawah tanah) dan bis. Bila naik MRT, Anda bisa turun di stasiun Chatuchak dilanjutkan jalan kaki sekitar 100 meter. Bila Anda turun di stasiun berikut, yakni stasiun Kamphaeng Pet, begitu keluar dari stasiun, Anda berada di tengah pasar. [caption id="attachment_162719" align="aligncenter" width="432" caption="Ibu-ibu penjual lotere (foto : Eddy Roesdiono)"]

13298919701168784870

[/caption] Belanja barang-barang dengan satu grup pelancong dan anak-anak perlu ekstra-hati-hati, karena anggota grup bisa terpisah-pisah. Untuk itu, agar aman, sebelum berpencar, pastikan anggota kelompok untuk berkumpul di meeting point (ada satu tugu khusus bernama Meeting Point), atau di bangunan Pusat Informasi pada jam yang sudah ditentukan. Bila ada anggota kelompok tersesat dan tak bawa HP, saling cari di keruwetan pasar sebesar itu bukan perkara mudah. [caption id="attachment_162720" align="aligncenter" width="452" caption="Bila capek, mampir ke sini, pijat kaki dan pijat Thailand (foto : Eddy Roesdiono)"]

132989209317231777

[/caption] Selebihnya, bila berniat berbelanja di pasar Chathuchak, pastikan tersedi waktu minimal setengah hari, sebab, agak mustahil Anda (terutama bila dengan grup) melewatkan waktu hanya sejenak di Pasar Chathuchak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline