Lihat ke Halaman Asli

Eddy Mesakh

WNI cinta damai

Penjambret “Kuasai” Kota Batam

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14110479681636876153

[caption id="attachment_324437" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi jambret (sumber: Merdeka.com) "][/caption]


BATAM - Hari masih pagi benar, tanggal 2 Juni 2014, Siti Nur Halimah (33), seorang guru di SDIT  Rihatul Jana, Mega Legenda, Batam, berboncengan dengan suaminya, M Juani alias Babai, menggunakan sepeda motor bebek. Pasangan suami-istri itu hendak menuju tempat kerja, setelah mengantarkan putri tunggal mereka untuk dititipkan di keluarga mereka di kawasan Tiban.  Tiba di depan Perumahan San Dona, Tiban,  motor mereka dipepet dan disenggol oleh dua pria berboncengan sepeda motor Suzuki Satria FU. Pria yang dibonceng menarik tas dari tangan ibu guru itu. Motor mereka oleng, lalu pasangan suami-istri itu terjatuh.

Suaminya terlempar dan terpisah dari motornya, tapi kepala sang istri membentur kanstin dan tertimpa motor. Dia sempat dilarikan ke RS Awal Bros, tapi sebenarnya dia sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit itu. Sementara kedua pelaku kabur membawa tas korban.

Sehari sebelumnya, 1 Juni 2014, seorang remaja putri berusia 16 tahun, Dian Aya Sophia, dijambret di kawasan Engku Putri, Batam Centre, persis di depan Kantor Walikota Batam, Kepulauan Riau.  Siswi sebuah SMA negeri itu dijambret saat akan mengikuti gladi resik untuk mengisi acara MTQ Nasional XXV yang berpusat di lokasi tersebut. HP Samsung Galaxy Note 3 miliknya dirampas dan dibawa kabur pelaku yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU.

Dua hari terakhir, 17-18 September 2014, berturut-turut terjadi dua kasus penjambretan di Batam. Rabu (17/9) sore terjadi di depan Kampus Uniba, Batam Centre dan Kamis (18/9) pagi di depan Mega Mall Batam Centre.   Dalam tiga bulan terakhir ini, kasus penjambretan terus terjadi nyaris setiap hari. (Lihat data: Jambret Merajalela di Batam). Tak hanya kerugian materi akibat dirampas penjambret,  tetapi juga mengakibatkan kematian, koma, dan yang paling ringan mengalami luka serius di sekujur tubuh para korban akibat terjatuh dari sepeda motor.

Kapolresta Barelang,  Komisaris Besar Mohammad Hendra Suhartiyono ,benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh ulah para penjambret. Kepolisian terlihat kewalahan mengatasi kasus ini. Pihak Polresta pun belum bisa mengungkap apakah kasus-kasus penjambretan di Batam adalah ulah kelompok terorganisir atau dilakukan perorangan. Hanya beberapa kasus diketahui pelakunya adalah anggota geng motor. Selain itu, dari berbagai pemberitaan, dalam menjalankan aksinya, para pelaku umumnya menggunakan tiga jenis sepeda motor, yakni Yamaha RX King, Yamaha Vixion, dan Suzuki Satria FU.

Kapolresta pun mengimbau warga, terutama para pengendara sepeda motor, agar lebih berhati-hati saat berkendara di jalan. Dia berpesan agar barang bawaan tidak ditempatkan di posisi yang bisa mengundang niat jahat orang lain maupun para  pelaku penjambretan yang memang sudah memiliki niat busuk.

Beberapa hari lalu, persisnya Jumat (12/9/2014) di Gedung DPRD Batam, kepada para jurnalis Kombes Moh. Hendra mengklaim bahwa tindak pidana penjambretan di Batam turun 40 persen. Fakta di lapangan terjadi sebaliknya; berita tentang kasus penjambretan kian banyak mengisi halaman media massa cetak maupun online di Batam. Padahal, sebulan sebelumnya, persisnya pada 12 Agustus 2014, Kombes Moh Hendra telah mengeluarkan isntruksi kepada anak buahnya agar menembak di tempat para pelaku jambret. “Kalau penjambret bandel atau melawan maupun mencoba kabur, tembak di tempat!” ujar Hendra kepada para pewarta di Mapolresta Barelang.

Rupanya ancaman tembak di tempat tak digubris para pelaku kejahatan jalanan itu. Buktinya sejak instruksi itu dikeluarkan, masih terjadi 14 kasus penjambretan -  mungkin lebih, tapi setidaknya itu jumlah kasus yang terekam oleh media massa di Batam karena korban melapor ke Polsek terdekat.

Tanggapan warga dumay

Aksi para penjambret benar-benar sangat meresahkan warga Batam. Sebuah forum warga Batam di situs jejaring sosial Facebook, ramai membahas kasus-kasus kejahatan jalanan itu. Pemilik akun berinisial SS mengingatkan para anggota forum agar berhati-hati saat melintas di kawasan Genta 1 Aviari. Menurutnya, di lokasi tersebut sering terjadi penjambretan. Bahkan, baru-baru ini,istrinya sendiri menjadi korban di lokasi tersebut. SS mempertanyakan keseriusan aparat dalam menangani kasus ini.  Pemilik akun DS mengingatkan agar warga berhati-hati saat melintas di daerah Batu Ampar sebelum POM bensin. Menurutnya, kawanan jambret sering beraksi di lokasi itu saat malam hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline