Lihat ke Halaman Asli

Bangkitlah Bangsaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika bencana demi bencana berlalu
yang tersisa kepedihan bangsa ini
keprihatinan tentang musibah masih terpateri
tetapi tetap berkeyakinan
pemeliharaan Tuhan tidak pernah berhenti
dalam kemelut dan kesengsaraan hidup ini
kesetiakawanan umat-NYA selalu nyata
tanpa ikatan ras, agama dan suku
mereka bisa bersatu padu
walau pun sang angkara pemecah bangsa
senantiasa mengintai celah-celah persatuan

apakah bumi kita merasakan kehadiran Tuhan
yang bermukim dalam hati nurani umat-Nya
karena itu kita menemukan makna dan hakekat
perekat kepahitan dalam penderitaan
peredam ketidakadilan dan kemiskinan
sebab melalui hal ini Tuhan berbicara

bangsa ini perlu belajar mencari kehendak Tuhan
dalam berbangsa dan bernegara
dalam berbagai wacana dan bahana
jangan terpuruk dalam kepapaan
jangan terlena dalam kesenangan
jangan menutup akal budi
tetapi tetap tegar bugar berbinar
memandang nusantara dengan mata rohani
menyadari Tuhan selalu berkenan hadir
walaupun dalam hidup penuh nestapa
karena kita tetap teguh dalam doa :
Tuhan, inilah kami umat-Mu di bumi pertiwi
jadilah kehendak-MU di antara bangsa kami
karena Engkaulah pemilik bangsa ini
ampunilah dosa-dosa kami
dan berkatilah perjalanan negara ini
ke masa depan yang cemerlang
sehingga kami senantiasa tegar berujar
bangkitlah bangsaku !

effendi sutanja
dirgahayu Indonesia
dalam bulan penuh berkah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline