Lihat ke Halaman Asli

Eddo Pratama

Eddo Pratama

Larangan Mudik, yang Menyebabkan Masyarakat Menjadi Panik

Diperbarui: 1 Juni 2021   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Resmi 6 Mei 2021, Pemerintah dengan tegas melarang orang-orang dari melakukan mudik Lebaran tahun 2021 untuk melindungi masyarakat dari  virus Covid-19. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi naiknya kasus Covid-19 pada tahun 2021.

Pemerintah secara resmi melarang Mudik Lebaran 2021 untuk mencegah peningkatan virus Corona Covid-19 di masyarakat. Aturan ini dinyatakan dalam surat edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan Mudik di bulan Ramadhan dan Idul Fitri di 1442 Hijriah untuk 6-17 Mei 2021. Sebelumnya, pemerintah Juga diterbitkan adendum yang mengatur aturan perjalanan mulai 22 April lalu, hingga 24 Mei 2021.

Alasan untuk pulang mudik dilarang. Disampaikan oleh juru bicara untuk menangani penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, alasan pertama bagi larangan itu masih dipublikasikan adalah kekhawatiran tentang peningkatan mobilitas atau gerakan populasi yang dapat berdampak pada meningkatnya jumlah kasus aktif.

 Masyarakat panik, karena tidak bisa mudik. Hal ini banyak dikatakan masyarakat karena mudik lebaran tahun ini merupakan penggati dari tahun 2020 yang tidak bisa mudik. Apabila tahun ini tidak bisa mudik masyarakat sangat kecewa karena sudah lama ingin mengunjungi keluarga asal mereka.

Namun, Masyarakat dihimbai jangan panik. Karena dengan seiring berjalannya waktu menciptakan tradisi baru yaitu "Mudik Virtual". Kita tetap bisa bersilahturahmi dengan keluarga walaupun terpisah dengan jarak yang jauh. Namun intinya masih bisa bersilahturahmi dan bertukar kabar antar keluarga.

Teknologi komunikasi dan informasi telah memfasilitasi Homecoming. Melalui perangkat aplikasi konferensi video, seperti zoom, webex, tombol biru besar, Google Meet, WhatsApp dan sejenisnya, kami dapat memberi selamat satu sama lain Idul Fitri. Pertemuan keluarga yang jauh dapat dilakukan dengan melibatkan banyak orang dengan perangkat konferensi video. Meskipun harus diakui bahwa mudik virtual tidak dapat mengalahkan mudikfisik dalam secara sosial dan tradisional, tetapi dalam pilihan pandemik pilihan mudik virtual adalah sikap terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline