Lihat ke Halaman Asli

Eddie MNS Soemanto

Penikmat Humor

Rasa Terhina

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

HENDRA N.S, seorang warga Cibubur merasakan betul rasa terhinanya ketika dihardik dan dibentak oleh Patwal Presiden. Rasa terhina itu yang mungkin membuat Hendra N.S (yang kebetulan berprofesi wartawan) berani menulis Surat Pembaca di Kompas. Apa jadinya kalau hal ini menimpa orang-orang yang tidak seberani Pak Hendra di atas?

Rasa terhina itu pula yang dirasakan Anggito Abimanyu yang diangkat sebagai wakil Mentri Keuangan, namun tak pernah dilantik, dan tiba-tiba ada orang yang diangkat dan dilantik untuk posisi tersebut. Rasa hina itu membuat Anggito mundur dari jabatannya.

Nah, kita mundur ke mana ketika kita merasa terhina tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari angkutan umum, pembuatan KTP, pelayanan rumah sakit yang masih minta uang di muka untuk pengobatan, dan sekian deret daftar yang membuat kita merasa hina dan kotor.

Hmm, mungkin kita ketinggian membahas ini. Baik. Hal sederahana saja masalah kita di kantor, sudah tunggang-langgang kita bekerja untuk mengejar pencapaian target, kadang kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, bos kita masih juga merasa kurang. Kita digenjot sebagai sapi perah, istilah minangnya, kudo pelajang bukik, kita diharap selalu seperti batu bara yang terus-terusan menyala.

Kita dahulukan rasa terhina kita di sini, dipecat awak... (Pertanyaannya: Kenapa takut kita dipecat?)@5VIII10




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline