Lihat ke Halaman Asli

Sesuai Harapan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sebuah kota besar yang sangat ramai, terdapat seorang wanita yang sudah berkeluarga, yang bernama elisa. Ia menjalani hidup selayaknya seorang ibu rumah tangga, yaitu membersihkan rumah dan memasak. Selain menjadi ibu rumah tangga, ia memiliki pekerjaan sebagai peramal. Pekerjaan ia sudah ditekuninya selama 3 tahun. Ia sudah meramal puluhan orang, bahkan sampai ratusan orang, dan ramalannya dikenal jitu. Setiap orang yang datang ke tempatnya, selalu berkenan untuk datang kembali. Hingga pada suatu saat, ada sesuatu yang membuat dia berubah.

Sore itu, datang seorang pria berjaket hitam, dengan mengenakan sepatu hitam dan topi detektif. Pria itu meminta untuk diramal oleh dia. Setelah lama menunggu, ia memberitahukan ramalan bahwa pria itu akan meninggal 1 tahun kemudian. Pria itu pun langsung marah, karena ramalannya kurang berkenan di hatinya.

Setelah dua tahun kemudian, datanglah pria tersebut. Pria itu pun menanyakan dugaan ramalan elisa yang tidak tepat. Ternyata ramalan elisa salah. Gosip tentang ramalan elisa yang salah itu , langsung menyebar ke seluruh warga setempat. Warga merasa kecewa, karena elisa telah salah meramal. Akhirnya warga pun memutuskan untuk tidak akan meminta diramal oleh elisa. Kejadian itu membuat elisa depresi dan tidak meramal lagi. Hari demi hari, minggu ganti minggu, bulan ganti bulan, ia melakukan kegiatan seorang ibu rumah tangga, yaitu memasak dan membersihkan rumah. Hingga pada suatu saat, ia merasa sangat bosan sekali.

Pada suatu hari, ketika elisa sedang terdiam dia teras rumahnya, ia mendengar percakapan warga yang membicarakan tentang sebuah sumur yang konon dikenal keramat dan juga bisa mengabulkan permintaan. Mendegar hal itu, elisa pun berkeinginan untuk mencari sumur itu.

Hari demi hari ia mencari dimana lokasi sumur tersebut. Namun ia gagal. Ia pun depresi. Ia hampir mau mengakhiri hidupnya, akan tetapi, ketika ia hendak bunuh diri, ia melihat sebuah sumur kuno. Terlihat berlumut dan bau. Ia pun teringat dengan sumur yang ia cari itu.

Ia pun tertantang untuk mencoba sumur itu. Kebetulan sekali, elisa membawa 2 koin emas . dengan rasa percaya diri, ia melempar koin pertama. Akan tetapi, lemparan dia kurang teapt, sehingga koin tersebut jatuh ke selipan bebatuan. Ia pun mencoba untuk yang kedua kalinya. Ia mengucap permohonan agar ia tidak memasak, membersihakan rumah dan kegiatan rumah lainnya. Dan dengan sekejap, ia pun berubah menjadi seorang pria. Ia sempat bingung dan kaget, karena ia tiba tiba berubah menjadi seorang pria. Namun, setelah ia pikir pikir, ia baru menyadari bahwa sumur ini telah mengabulkan permintaanya. Ia pun pergi dengan sangat bahagia, dan ia memberitahukan kepada warga sekitas bahwa gosip tentang sumur itu memang benar, dan dapat mengabulkan permintaan. Ia pun mengawali hidupnya dengan membuka lembaran baru sebagai seorang pria. Ia tidak lagi mengerjakan pekerjaan rumah, memasak, dan membersihkan rumah. Akan tetapi, ia melakukan pekerjaan sebagai seorang pria. Dikarenakan sumur itu benar, warga setempat pun menjadikan tempat wisata dan tempat mkencari uang. Dikarenakan terlalu sering digunakan oleh warga, sumur itu pun tidak berfungsi lagi. Warga pun kecewa. Warga pun akhirnya meninggalkan sumur itu. Hingga saat ini sumur itu pun tetap ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline