Lihat ke Halaman Asli

PENTINGKAH ADANYA INOVASI DALAM PEMBELAJARAN??

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Inovasi dalam pendidikan sangat penting karena faktor-faktor yang mempengaruhi sangat beragam, misalnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang sangat pesat, kondisi alam yang terus berubah, cara berpikir manusia yang mengalami perkembangan kearah pemikiran yang kritis, karena kebutuhan manusia yang semakin meningkat sehingga inovasi sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan manusia. Salah satu cara inovasi tersebut dengan adanya teori pembelajaran berbasis otak yaitu, memanfaatkan fungsi-fungsi otak secara optimal dalam pembelajaran yang dapat memicu kreativitas anak dalam berpikir sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM.

Teori Pembelajaran berbasis otak atau sering disebut postmodern teori otak sesungguhnya teori yang menentang terhadap modernisasi, karena pada dasarnya pembelajaran itu melalui tahap-tahap dan kemampuan otak masing-masing pembelajar itu berbeda-beda sehingga memerlukan adanya kesadaran untuk menghargai perbedaan gaya belajar masing-masing individu. Tahap-tahap sebagai berikut, persiapan, Akuisisi (pembelajaran langsung dan tak langsung), Elaborasi (koreksi kesalahan dan pendalaman), Formasi memori (pembelajaran menggabungkan sandi), Integrasi Funsional (penggunaan yang diperluas).

Otak merupakan organ vital dalam tubuh manusia sehingga keberadaannya harus dijaga karena kecelakaan sedikit saja dapat mempengaruhi kerja otak. Langkah-langkah menyiapkan pembelajaran memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran ini antara lain: Keamanan emosional, keyakinan etis-spiritual-moral, pengaruh social-budaya, penghalang instruksional- fisik, peran nutrisi dalam pembelajaran, pemberian nutrisi pada anak sangat baik untuk membantu belajar anak, kemudian meningkatkan pembelajaran dengan ilmu yang sebelumnya telah diterima oleh siswa, langkah selanjutnya relaksasi dapat mendorong pembelajaran berbasis otak.

Guru yang professional dapat mengetahui karakter gaya belajar masing-masing siswanya sehingga dapat menghargai gaya belajar masing-masing individu. Hal ini lebih mengaktifkan otak siswa sehingga dapat memperkaya memori jangka panjang siswa. Penerapan teori pembelajaran berbasis otak harus didasari bahwa manusia itu mahkluk individu dan merupakan pribadi yang unik karena memiliki perbedaan-perbedaan misalnya, perbedaan kognitif(cara berpikir), perbedaan kecakapan berbicara, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan dalam bakat, perbedaan dalam kesiapan belajar. Hal ini menjadi perhatian karena dalam pembelajaran harus meliputi aspek biologis, aspek kognitif, dan aspek psikososial yang saling berhubungan dan terjalin erat antara satu dengan yang lainnya sehingga pembelajaran yang hakiki dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline