Lihat ke Halaman Asli

EcyEcy

Pembelajar

Cerpen | Burung Unta yang Baik Budi

Diperbarui: 26 Januari 2020   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pada suatu hari di padang rumput yang hijau, ada anak kucing mengeong di dekat dua butir telur. Telur itu sangat besar sekali, lebih besar dari telur ayam dan itik. Bahkan tinggi telur itu hampir menyamai anak kucing tadi.

Anak kucing itu terus saja mengeong. Tak pernah mau diam. Karena suaranya yang nyaring, akhirnya beberapa kadal yang mau mengambil telur itu pergi menjauh. Tetapi seekor burung unta terkejut sekali karena di dekat sarangnya ada anak kucing. Ia merasa telur telurnya dalam bahaya.

"Hei... jangan ganggu sarangku!" Burung unta berteriak marah.

Anak kucing pun terkejut dan langsung berhenti mengeong. Ia semakin ketakutan melihat hewan mirip burung dengan kaki dan leher yang panjang berdiri dihadapannya. Anak kucing sampai harus mengangkat kepalanya tinggi tinggi agar dapat melihat hewan itu.

Melihat anak kucing ketakutan, burung unta merasa bahwa anak kucing itu bukanlah ancaman yang membahayakan telur telurnya. Dilihatnya muka anak kucing itu basah oleh air mata. Rupanya anak kucing tadi sedang menangis. Hewan itu lalu menundukkan kepalanya mendekati anak kucing.

"Mengapa kamu menangis?"

"A_aku tersesat." Anak kucing menutup kedua matanya karena takut.

"Jangan takut. Aku akan membantumu."

"Kamu siapa?"

"Aku burung unta. Dan telur telur itu adalah adik adikku yang sebentar lagi menetas."

"Burung unta, maukah kamu menolong aku? Aku ingin pulang kembali ke sarangku."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline