Lihat ke Halaman Asli

EcyEcy

Pembelajar

Puisi | Pesan dalam Gigilnya Kesendirian

Diperbarui: 6 Januari 2020   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com


Memulai dengan diam. Aku hanya mampu memandang. Meski tidak dekat atau pun sambil lewat. Sebab dikesunyian hati ini masih belum mampu untuk menampakkan rasa. Lewat tatap dari kesendirian yang meratap.

Mengapa begitu?

Sapa di tengah pesta bukanlah kebisaanku. Menari berdua di lantai dansa bukan pula inginku. Aku hanya manusia biasa. Namun memiliki asa yang luar biasa. Untuk cinta dan kehidupanku.

Lalu bagaimana?

Biarkanlah aroma tanah basah menyampaikan pesan dalam gigilnya kesendirian. Lewat narasi narasi aneh tapi menawan. Meski semua butuh pembuktian. Rasaku akan merupa kenyataan.

Kelak bibirku akan melisankan. Kan kuakhiri semuanya tanpa kefanaan. Bahwa rasaku tak berlebihan. Namun tak mampu kau ukur dengan luasnya samudra penantian. Karena cintaku tak pernah diam.


Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 4 Januari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline