Meski kupaksakan tidur malam itu, namun mata ini memang sulit sekali terlelap. Bayangan kejadian tadi selalu berseliweran di otakku. Rasa penasaran memang membuat pikiranku kacau. Sepertinya menjelang subuh baru mataku bisa diajak istirahat. Hingga akhirnya aku pun bangun kesiangan. Itu pun baru terbangun ketika tubuhku digoyang goyang oleh Roni.
"Bud, bangun. Cepetan. Entar kesiangan loh ke desanya."
Aku pun langsung duduk lalu berdiri mengambil handuk lalu pergi mandi. Semangatku membara dua kali lebih banyak kali ini. Akan kubalas rasa penasaranku tadi malam.
*****
"Ayo, Rud. Aku dah siap."
"Ayo!" Rudi pun langsung mengambil tas ranselnya dan bangkit dari duduk santai depan TV.
"Hehehe. Kalian berdua mau kemana?" Guntur melihat kami dengan tatapan curiga.
"Cuma mau ke desa. Kami ada janji dengan salah satu warganya." Rudi menjawab sambil berlalu dari hadapan Guntur.
"Hati hati. Jangan sampai tersesat lagi." Guntur mengingatkan kembali lalu pergi berlalu dari hadapanku.
*****
Akhirnya rencana kami untuk kembali ke rumah tua itu berjalan mulus. Rudi rupanya sudah menandai jalur perjalanan masuk hutannya hingga kami dapat sampai kembali ke rumah tua itu dengan mudah.