Lihat ke Halaman Asli

EcyEcy

Pembelajar

Puisi | Bisikan Hati Nurani

Diperbarui: 18 April 2019   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Pixabay.com

Berdengung telinga kiri. Ada apakah ini? Rasanya hati tak bisa menandingi. Begitu besar kerisauan dalam diri. Kata-kata caci memaki hati. Seolah tak satu kata atas pilihan yang terjadi. Membenci namun tak mau menyakiti. 

Telinga kanan pun menerima bisikan lagi. Tak mau kalah dengan kiri. Mencoba merasuki hati dengan cinta. Meski belum mampu menggoyahkan rasanya. Namun pilihan tetap ada. Meski semuanya berbeda.

Kebimbangan menyelimuti diri. Jiwa melayang membayangkan apa yang akan terjadi. Jika kanan dan kiri tak pernah mau berdampingan. Setidaknya ada satu pilihan yang bisa ditentukan. Demi menggapai cita dan harapan gemilang.

Namun bisikan hati nurani begitu masif. Ingat-mengingatkan agar tak terperosok dalam lubang hitam. Bisikan yang tak pernah diminta lalu pergi dengan alibi. Berharap memberi keteguhan hati. Atas apa yang dihakkan hari ini.

CATATAN ECY

Jangan lupa gunakan hak suaranya di TPS hari ini. Bersenanglah dengan hak anda selama masih belum tercabut paksa dari hati nurani. Nikmatilah pesta demokrasi ini dengan bahagia dan penuh keikhlasan hati. Semoga Pemilu damai bukan hanya janji.

"Pemilih Berdaulat Negara Kuat"
Salam hangat, love and peace 😊✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 17 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline