Zoning out adalah keadaan pikiran mengembara ke mana-mana ketika sedang membaca. Keadaan seperti ini dialami banyak orang. Saya pun mengalaminya. Ketika sedang membaca, tiba-tiba pikiran keluar dari fokus sehingga tidak lagi bisa memahami apa yang sedang dibaca. Tangan yang aktif membuka halaman berikutnya, tetapi tidak tahu apa yang baru saja dibaca.
Berdasarkan pengalaman, untuk mencegah atau mengatasi hal seperti digambarkan di atas, biasanya saya melakukan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, membatasi membaca.
Kalau membaca terlalu banyak, kemungkinan besar kita tidak bisa menjaga kemampuan untuk fokus ke materi bacaan. Semakin lama membaca, semakin besar kemungkinan terlepas dari fokus.
Oleh karena itu, untuk menyiasatinya saya biasanya membatasi jumlah halaman yang dibaca. Misalnya membaca satu bab atau beberapa halaman saja. Misalnya, 5 halaman dalam sekali baca. Ingatlah, bahwa kemampuan manusia untuk fokus terbatas sehingga memerlukan jeda.
Kalau diukur sisi waktu, lama waktu membaca cukup 30 menit, kemudian jeda sejenak. Setelah itu silakan membaca kembali atau mengerjakan pekerjaan lain. Intinya, hindari memaksakan diri membaca karena tidak akan ada gunanya.
Kedua, membaca aktif.
Sembari membaca, saya tak hanya membaca tanpa suara. Pada bagian-bagian yang penting, terkadang saya menyuarakan apa yang saya baca. Dengan begitu, saya bisa terbantu lebih fokus ke materi bacaan.
Selain itu, saya juga aktif menggarisbawahi bagian-bagian yang saya pandang penting. Dengan memberi garis bawah, saya akan lebih mudah menemukan bagian tersebut apabila nanti diperlukan.
Di samping itu, saya juga menulis catatan kecil di kiri atau di kanan margin bahan bacaan dengan pensil. Maksudnya tiada lain adalah untuk memudahkan menemukan bagian yang penting.