Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Trio Peneliti, Kesenjangan Global, dan Hadiah Nobel

Diperbarui: 25 Oktober 2024   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Mengapa Negara Gagal" (Sumber gambar: dok. pribadi). 

Sambil istirahat sore usai bekerja, biasanya saya isi dengan membaca koran. Koran pilihan saya adalah Kompas. Membaca koran ini saya merasa mendapatkan berita dan pengetahuan yang bergizi tinggi. Maklum, investigasinya mendalam. Para penulis Opini-nya pun adalah mereka yang kompeten di bidangnya. Hingga kini saya masih berlangganan media cetak yang satu ini

Berbicara tentang pemenang Nobel, beberapa waktu lalu Kompas cetak pernah menyajikan tulisan tentang Han Kang, satu-satunya wanita Korea Selatan yang berhasil meraih Nobel di bidang sastra.

Belakangan muncul lagi trio peneliti yang meraih hadiah Nobel. Kali ini di bidang ekonomi. Siapakah mereka? Inilah yang akan disajikan dalam artikel sederhana ini.

Tiga Sekawan

Ketiga peneliti tersebut adalah Daron Acemoglu, James Robinson, dan Simon Johnson. Penelitian mereka mengenai penyebab ketimpangan kesejahteraan antara negara maju dan miskin dinilai relevan pada saat kondisi ekonomi, politik, dan tata kelola pemerintahan merapuh di banyak negara.

Trio peneliti penerima Nobel di bidang ekonomi (Sumber gambar:kompas.id).

Sebagaimana diberitakan Kompas (15/10/2024), Daron Acemoglu dan Simon Johnson adalah profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sementara itu, James A Robinson adalah pengajar di University of Chicago.

Trio peneliti ini adalah akademisi yang terpandang dalam bidang ekonomi politik, terutama dalam meneliti hubungan antara institusi politik, pembangunan ekonomi, dan tingkat kesejahteraan suatu negara.

Ketiganya merupakan sahabat dekat yang berkiprah sebagai peneliti di bidang politik dan ekonomi. Pertemanan mereka dipersatukan oleh rasa ingin tahu dan kesamaan karier dalam menulis isu-isu pembangunan ekonomi, relasi kuat antara politik dan ekonomi, serta isu kesejahteraan.

Ketiganya berkali-kali berkolaborasi dan menjadi trio akademisi terpandang di bidang ekonomi politik. Robinson mengatakan, mereka berteman sangat dekat. Masing-masing punya keahlian tersendiri dan saling menghargai satu sama lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline