Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Senangnya Menata Taman Kecil di Halaman Rumah

Diperbarui: 2 September 2024   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman di taman kecil di halaman depan rumah mulai tumbuh dengan baik. Sudah sekitar  1,5 bulan sejak ditanam. Ada beberapa jenisnya, di antaranya soka, puring, endong, bromelia, keladi hitam, kucai, dan masih beberapa lagi. Di samping tumbuh meninggi dan membesar, juga tambah hijau dan cerah.

Memelihara dan menata tanaman di halaman rumah yang tidak terlalu luas, kami lakukan dengan berbagai cara.

Pertama, menyiram secara rutin dua kali sehari.

Pagi hari sekitar pukul lima kami bangun dan mulai menyiram tanaman ini. Mengapa pagi-pagi menyiramnya? Karena, kalau sudah sekitar pukul 6 pagi air PDAM yang saya langgani akan mulai kecil. Jadi, kalau terlambat, maka tanaman tidak akan mendapatkan air. Air akan mengalir dengan kucuran yang kecil sekali kalau sudah beranjak siang.

Selain menyiram di pagi hari, kami juga menyiramnya di sore atau malam hari. Terkadang pada sore hari air belum juga normal, kucurannya masih  kecil. Maklum saja -- seperti kata petugas PDAM, pelanggannya bertambah banyak, sementara debit air di sumbernya tetap.

Nah, kalau pada sore hari debit air kecil, maka saya akan menyiram tanaman di malam hari. Sekitar pukul 21.00 kucuran air kembali normal. Inilah kesempatan bagus untuk menyiramnya lagi. Jika terlambat menyiram, khawatir layu dan mati.

Terkadang, lantaran terbatasnya air, kami hanya menyiramnya sekali saja dalam sehari, terutama di pagi hari sebelum matahari terbit saat kucuran air berlangsung normal.

Daun yang tumbuh besar dan menghijau (dok. pribadi) 

Kedua, menyiangi dari tanaman pengganggu.

Selain menyiram, menyiangi tanaman juga menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ada rerumputan dan tanaman kecil lainnya yang tumbuh dengan sendirinya. Tumbuh di sela-sela tanaman hias yang kami tanam. Itulah yang saya cabuti satu demi satu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline