Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Menulis dalam Keadaan Meditatif, Apa dan Bagaimana?

Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis dalam keadaan meditatif (Sumber: dok. pribadi). 

Mengandalkan kemampuan berpikir adalah dasar bagi terwujudnya sebuah karya tulis. Yang kita gunakan selama ini mungkin kebanyakan adalah pikiran sadar (conscious mind). Tidak mungkin menulis tanpa menggunakan pikiran, bukan?

Nah, adakah potensi atau kekuatan lain yang bisa kita gunakan dalam menulis? Apakah selalu dengan menggunakan pikiran sadar kita?

Dan -- sesuai dengan judul tulisan ini, mungkinkah kita menulis dalam keadaan meditatif? Mari kita bahas lebih jauh.

Menggunakan Pikiran Sadar

Pada umumnya yang terjadi adalah -- ketika menulis, kita banyak sekali mengandalkan gagasan atau ide-ide yang kita peroleh dari berbagai sumber, seperti buku, media cetak dan online, media sosial, dan website.

Ide-ide itu kemudian kita rangkai dan padukan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu karangan yang utuh.

Hampir semuanya tersusun dari penggabungan sejumlah gagasan yang direkatsatukan menjadi sebuah tulisan dan menyuguhkannya melalui media pilihan kita.

Ketika melakukan proses itu, terkadang kita merasa bahwa tak banyak hal baru yang bisa kita sajikan ke ruang pembaca. Padahal, kita ingin memberikan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Lalu, pertanyaan adalah, adakah cara untuk mengakses gagasan-gagasan baru itu yang selama ini mungkin sudah ada namun tak pernah terpikirkan atau tersentuh?

Kita ingin menulis lebih bernas tentang menyajikan beberapa hal anyar, tapi mentok dengan persoalan bagaimana caranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline