Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Inilah 6 Hal yang Harus Dihindari Saat Mengambil Keputusan!

Diperbarui: 22 Maret 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengambil keputusan secara bijak (Sumber gambar: (PIXABAY/ NUGROHO DWI HARTAWAN)

Mengambil keputusan adalah kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, disadari atau tidak. Ketika kita hendak pergi ke kantor, kita memutuskan  baju mana yang akan kita pakai. Ketika hendak berbelanja, kita putuskan produk apa yang akan kita beli. Ketika akan tidur, kita putuskan jam berapa kita akan berangkat tidur.

Ketika kita akan makan, jenis makanan apa saja yang akan kita konsumsi untuk hidup sehat. Ketika hendak menulis, topik apa yang akan kita tulis.

Keputusan-keputusan yang kita ambil pasti akan berdampak, besar atau kecil. Keputusan tersebut boleh jadi tidak hanya berakibat terhadap diri sendiri, bahkan juga terhadap orang lain.

Apalagi sedang dalam posisi sebagai pemimpin atau penguasa. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki, semakin tinggi jabatan yang diduduki, kian luas pula pengaruh keputusannya terhadap orang lain.

Seorang kepala rumah tangga yang mengambil keputusan, mungkin hanya akan berdampak pada keluarganya. Seorang pemimpin bisnis startup, keputusannya akan berdampak pada organisasi yang dipimpin dan mungkin juga ke konsumen.

Akan tetapi, keputusan pemimpin pada perusahaan multinasional akan berdampak sangat luas. Keputusan seorang gubernur, menteri, dan presiden misalnya, tentu akan berpengaruh demikian luas.

Oleh karena itu, seorang pebisnis, pejabat atau penguasa, mesti mengambil keputusan dengan penuh perhitungan dan kebijaksanaan mengingat dampaknya.

Lalu, hal-hal apa saja yang seyogianya perlu dihindari dalam mengambil keputusan agar tidak berdampak negatif? Mari kita rinci dan kupas lebih jauh melalui artikel ini.

Pertama, mengambil keputusan tanpa pertimbangan

Keputusan yang baik adalah keputusan yang melalui proses pertimbangan yang baik. Pertimbangan itu bersifat holistik dan komprehensif dan akibat yang ditimbulkannya.

Dalam konteks ini, ada dua cara berpikir yang bisa dilakukan, yakni berpikir analitis dan berpikir kreatif. Berpikir analitis akan membantu pengambil keputusan untuk memastikan masalah yang dihadapi, mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan, dan melihat pola hubungan antara informasi satu dengan yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline