Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Memahami dan Menerapkan Filsafat Stoikisme untuk Hidup Lebih Baik

Diperbarui: 10 Juli 2022   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Deagreez via Parapuan.co

Saya beruntung menemukan buku yang satu ini di sebuah toko buku. Buku terjemahan ini berjudul: Setiap Hari Stoik.

Buku ini merupakan hasil karya Ryan Holiday dan Stephen Hanselman. Ini menjadi salah satu buku yang saya sukai.

Buku yang ber-cover oranye ini menguak banyak aspek tentang filosofi Stoikisme, sebuah aliran filsafat yang digagas oleh oleh sejumlah filsuf di zaman Yunani dan Romawi, yang pemikirannya masih banyak diminati, dipelajari, dan dianut hingga sekarang.

Beberapa tokoh stoisisme yang terkenal adalah Zeno, Epiktetos, Seneca, dan Marcus Aurelius.

Ajaran yang Implementatif

Pada umumnya, filsafat seringkali diidentikkan dengan pemikiran-pemikiran yang rumit, abstrak, njlimet, dan tidak implementatif.

Pembaca seakan-akan dibawa ke negeri yang antah-berantah, tak lagi berpijak di bumi. Tetapi, benarkah?

Paling tidak, dunia filsafat dalam buku ini sudah menunjukkan kepada pembaca bahwa filsafat itu tidak selalu seperti yang distigmatisasi orang pada umumnya selama ini.

Buku ini dengan gamblang menyatakan bahwa filsafat stoikisme merupakan penuntun bagi kehidupan nyata manusia. Ajaran yang ada di dalamnya bisa dijadikan sebagai pemandu demi kehidupan yang lebih baik.

Belakangan, saya mencoba mempelajari lebih jauh tentang stoikisme ini melalui buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring, buku How to Be Free karya Epiktetos di samping dari buku yang sedang kita bahas ini. Dilengkapi pula dengan mempelajari beberapa video bagus di cannel youtube.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline