Sebetulnya saya sudah cukup lama ingin menulis tentang Pak Irwan (begitu saya menyebut Bapak Irwan Rinaldi Sikumbang, secara singkat). Akan tetapi selalu tertunda karena disalip oleh gagasan lain yang datang kemudian. Sekaranglah saatnya saya menulis tentang beliau.
Mohon Izin Dulu
Sebelum lanjut, saya ingin memohon izin terlebih dahulu kepada Pak Irwan, karena saya sudah lancang menulis tentang beliau di sini. Mohon maaf ya Pak jika tidak berkenan.
Saya menulis artikel ini sambil berdoa, semoga saja Pak Irwan tidak ngedumel atau complain terhadap saya gara-gara artikel ini.
Saya mengenal Pak Irwan sudah lumayan lama. Kami sudah bagai kawan yang karib. Hanya saja, persahabatan berlangsung melalui tulisan dan saling berbagi komentar di media ini. Sama sekali belum pernah bertemu secara langsung.
Akan tetapi dalam 'pertemuan' secara online di rumah besar kompasiana, saya mendapatkan sejumlah kesan yang cukup mendalam tentang beliau. Daripada kesan atau pendapat itu saya pendam sendiri, saya memilih menuangkannya di sini.
Penulis yang Santun
Tanpa berpanjang kata, seperti apa sih kesan atau pendapat saya tentang Pak Irwan? Pertama-tama, saya merasakan Pak Irwan adalah pribadi yang santun. Beliau memahami benar bagaimana etika dalam berkomunikasi secara tertulis.
Hal ini terlihat jelas dari cara Pak Irwan menyampaikan gagasan di dalam artikel-artikelnya, juga komentar-komentar yang beliau sampaikan di lapak kompasianer.
Aspek kesantunan sangat beliau jaga. Kendati pun harus memberikan masukan atau kritik tentang suatu persoalan, selalu dengan cara yang etis.