Pertanyaan yang patut diajukan kepada diri sendiri adalah ini: Apakah saya senang menulis di kompasiana?
Apakah saya merasa demikian bergairah saat menulis di kompasiana? Apakah saya selalu merasa terpanggil untuk menulis di kompasiana?
Jawaban Ya?
Jika atas pertanyaan sederhana itu Anda menjawab dengan "ya" maka Anda layak untuk meneruskan menulis di kompasiana, bahkan hingga masa pensiun.
Kalau dengan menulis Anda merasa sama sekali tidak terbebani, merasa senang dan bahagia, dan menjalaninya dengan penuh gairah dan antusiasme, mengapa tidak memilih terus menulis ketika Anda sudah pensiun dari pekerjaan utama?
Kompasianer Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina adalah contoh pasangan yang tetap aktif menulis di kompasiana hingga kini kendati beliau sudah lama pensiun dari pekerjaan dan sudah berusia lanjut.
Semangat beliau berdua mungkin menginspirasi kita yang lebih mudah untuk terus menulis.
Saya masih ingat kata-kata Pak Tjiptadinata Effendi pada salah satu artikelnya bahwa dengan menulis kita akan terhindar dari kepikunan. Dengan menulis pikiran menjadi tetap aktif dan tidak melempem.
Lahan yang Tidak Ditanami