Penulisan artikel dalam format opini sangat saya sukai.
Tulisan jenis opini-lah yang sering saya buat dan kirim ke koran atau majalah, dulu.
Mengenang itu, saya ingin berbagi sedikit tentang proses yang saya lakukan ketika berniat menulis di media massa cetak.
Menemukan Ide
Sebagaimana awal menulis pada umumnya, tentu saja saya mesti menemukan sebuah ide atau gagasan untuk ditulis. Tanpa gagasan, saya tidak bisa menulis, apalagi menulis dengan baik. Jadi, gagasan adalah milik pertama saya untuk kemudian saya rangkai ke dalam bentuk kata, kalimat, hingga menjadi sebuah artikel yang utuh.
Bagaimana saya mendapatkan gagasan? Ada banyak sekali caranya. Salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan pemberitaan yang ada di media. Saya perhatikan pemberitaan dan opini publik.
Nah, dari situ saya sering mendapatkan inspirasi penulisan dengan melihat permasalahan dari sudut pandang saya sebagai penulis.
Acapkali saya membuat corat-coret kecil terlebih dahulu untuk menyusun kerangka tulisan selaras dengan gagasan yang muncul. Corat-coret kecil, seadanya saja. Yang penting saya dapatkan pokok-pokok pikiran yang saya susun secara sistematis dan mengacu pada topik bahasan.
Mengetik Naskah
Setelah mendapatkan gagasan dan kerangkanya, barulah saya mulai mengetik. Sebelum kemunculan komputer atau laptop seperti sekarang ini, dulu saya menulis dengan menggunakan mesin ketik.
Sebelum diketik, saya akan membuat konsep lengkapnya dulu dengan tulisan tangan. Setelah konsep selesai sebagai draft pertama, barulah saya salin ke mesin ketik.