Dalam kehidupan ini kita sangat membutuhkan uang. Dengan uang kita bisa membeli atau mendapatkan banyak hal untuk keperluan hidup sehari-hari. Dengan uang pula kita bisa membiayai segala bentuk kesenangan yang kita kehendaki. Dan, dengan uang kita bisa membantu orang lain.
Hidup Berbagi
Wujud berbagi tak melulu dalam wujud uang. Banyak hal selain uang yang bisa kita bagikan. Misalnya, tenaga, waktu, pemikiran, dan bahkan doa. Berbagi bahkan bisa menjadi urusan wajib dalam kehidupan bermasyarakat.
Dorongan berbagi lahir dari keinginan untuk menolong atau membantu orang lain dengan dasar ketulusan hati. Alangkah egoisnya kita jika tak peduli dengan orang-orang di sekitar.
Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa hidup dari segala yang ada sudah mencukupi bagi semua orang asal setiap orang hanya mengambil apa yang menjadi bagiannya. Jika ada yang mengambil lebih, apalagi yang bukan haknya, maka berapapun ketersediaan sumber daya yang ada, tidak akan pernah cukup.
Sebuah pelajaran untuk selalu bersyukur, menghindari keegoisan, dan kesediaan berbagi.
Apa yang Bisa Kita Bantu?
Lalu, mari kita coba telisik diri kita sendiri. Apa yang bisa kita bagikan kepada orang lain. Tenaga? Misalnya dengan turut bergotong-royong memperbaiki jalan dan gang yang sering dilewati oleh masyarakat yang melintas. Mungkin juga kita bisa membantu tetangga dekat ketika dia membutuhkan tenaga kita saat melaksanakan hajatan.
Dalam bentuk uang? Kita bisa membantu mendonasi seorang anak agar dia bisa melanjutkan sekolah atau kuliah. Mungkin ia memiliki niat besar untuk melanjutkan pendidikan tapi terbatas dalam hal biaya, kiranya kita bisa membantu sebagian dari keperluannya akan uang sekolah.
Di samping itu, kita bisa membantu orang lain dalam bentuk barang atau bahan makanan, misalnya untuk anak-anak di panti asuhan, para jompo di panti werdha, dan orang lain yang benar-benar membutuhkan bantuan.