Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Mengenal "Penjor" sebagai Karya Seni Budaya Bali yang Unik

Diperbarui: 16 September 2020   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: vocamo.com


Hari Raya Galungan dan Kuningan tahun ini jatuh pada Rabu, 16 September 2020. Sehari sebelum Galungan disebut Penampahan Galungan, sehari setelahnya disebut Umanis Galungan.

Sebagai sebuah tradisi turun-temurun, setiap kali hadir Hari Raya ini, masyarakat Bali akan membuat semacam umbul-umbul yang berbahan utama sebatang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa atau daun enau yang disebut penjor.

Kami sekeluarga pun mempersiapkannya di rumah. Kebetulan kedua anak ada di rumah, maka pekerjaan membuat penjor bisa digotongroyongkan, he he he.

Pembuatan Penjor

Apakah penjor itu? Penjor adalah hasil karya seni budaya masyarakat Bali yang sudah mentradisi. Penjor dibuat dari bambu setinggi 7-10 meter dengan berbagai kelengkapan dan hiasannya.

Bambu tersebut dihiasi dengan daun kelapa yang masih muda (busung, bahasa Bali) atau daun enau (ental, bahasa Bali) dengan berbagai kelengkapannya, seperti sebuah sanggah kecil pada bagian bawahnya, buah-buahan seperti kelapa, padi, pisang di tengah, dan sampian penjor pada ujung atasnya.

Semua kelengkapan itu merupakan simbol-simbol yang sarat dengan makna yang tidak saya terangkan di sini.

Penjor Sakral dan Penjor Hias

Dikenal ada dua jenis penjor di Bali, yaitu penjor sakral dan penjor hias. Penjor sakral adalah penjor yang dilengkapi dengan berbagai macam kelengkapan yang saya sebutkan di atas. Sedangkan, penjor hias tidak diperlengkapi hal-hal itu. Hanya bambu dan daun enau dan hiasan lainnya yang disertakan sehingga penjor itu tampak indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline