Kurang-lebih sudah tiga bulan lamanya pandemi covid-19 membuat kita selalu waspada. Oleh pemerintah kita dianjurkan untuk lebih banyak berada di rumah, bekerja dari rumah, dan membatasi ke luar rumah jika tak sangat penting.
Itu semua dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus yang sudah terbukti merenggut banyak nyawa manusia. Tentu kita semua harus terus berusaha dan berdoa, semoga bencana ini lekas berlalu sehingga bisa kembali melaksanakan aktivitas tanpa kekhawatiran terpapar covid-19.
Bencana lantaran virus ini telah menelan banyak korban nyaris di seluruh belahan dunia. Hidup menjadi sederetan kisah penuh derita. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, ternyata ada hikmah di balik bencana ini. Di balik pandemi, terdapat sesuatu yang tengah bersemi. Mari kita lihat satu per satu.
Solidaritas dan Disiplin
Pertama, pandemi menguatkan solidaritas. Lihatlah, para tenaga medis dan paramedis dengan ikhlas berjuang keras merawat masyarakat yang sakit karena covid. Lalu, masyarakat, baik yang bergabung dalam komunitas maupun secara mandiri, turun tangan membantu meringankan beban sesama.
Mereka peduli dan ikut berkontribusi menyumbangkan sebagaian dari hartanya untuk mereka yang menderita akibat covid. Pemerintah dan masyarakat bahu-membahu berkontribusi di tengah pandemi yang melanda.
Kedua, pandemi menguatkan disiplin. Physical distancing dan work from home (WFH) yang diberlakukan mengharuskan kita untuk bekerja dari rumah dan lebih banyak di rumah. Kita belajar untuk patuh dan menaati anjuran pemerintah pusat dan daerah untuk terhindar dari paparan covid. Dan, masyarakat pun mulai menguatkan disiplin diri, sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan.
PHBS dan Pemanfaatan Teknologi
Ketiga, pandemi mendorong pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebelum ini, mungkin ada yang jarang mencuci tangan, sekarang jadi lebih rajin melakukannya. Dulu, mungkin kita kurang memerhatikan kebersihan rumah dan lingkungan, kini menjadi lebih perhatian. Dulu, mungkin kita sering malas berolah raga secara teratur, belakangan menjadi rajin kendatipun melakukannya di rumah.
Keempat, pandemi mendorong pemanfaatan teknologi. Sebelum pandemi melanda, kebanyakan kita terbiasa melakukan pertemuan secara fisik. Mobilitas kita untuk bisa menghadiri rapat menjadi padat. Akibatnya, pengeluaran dana untuk transportasi, penginapan, dan lainnya tak terhindarkan.
Kini, saat pandemi kita semua mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi jika hendak menyelenggarakan pertemuan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, mulai terbiasa menggunakan zoom, webinar, dan sejenisnya untuk berkomunikasi secara online.