Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Berkebun, Membaca dan Menulis, Pilihan Tepat Jauhi Corona

Diperbarui: 27 Maret 2020   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/723953708836128162/

Virus corona merebak di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia. Kehadiran virus ini telah menghantui masyarakat dunia, bahkan membawa korban jiwa di berbagai negara. Banyak orang merasa khawatir kalau-kalau dia terserang virus ini. 

Kini sekolah, kampus, hingga kantor pemerintah dan swasta mengurangi kegiatan yang bersifat interaksi langsung. Interaksi langsung antarmanusia dibatasi untuk menghambat penularan virus ini. Para siswa mulai belajar di rumah untuk beberapa waktu ke depan. Para guru memberi tugas dan mengajar melalui media online. Demikian juga dengan para mahasiswa. Mereka"kuliah" di rumah, sementara sang dosen bertindak sebagai pemandu melalui internet.

Bentuk dari "Social Distancing"

Kendati para siswa dan mahasiswa tidak masuk sekolah atau kampus, diharapkan mereka benar-benar belajar, tidak bepergian ke mana-mana, terutama ke tempat berkumpulnya banyak orang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terinfeksi virus yang sangat membahayakan itu. Istilah kerennya adalah tindakan "social distancing" alias membatasi diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Semuanya dianjurkan lebih banyak bekerja dan belajar di rumah.

Bagi para pelajar, apakah ia siswa maupun mahasiswa, belajar di rumah bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk melatih kemandirian. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru atau dosen serta menambah pengetahuan secara lebih leluasa dapat dilakukan di rumah. 

Demikian pula dengan para pengajar-- guru dan dosen -- bisa memberikan tugas dan pelajaran kepada para siswa dan mahasiswa dari rumah melalui perangkat teknologi. Kini, para pengajar memiliki waktu lebih banyak untuk berkreativitas dalam rangka menambah kontribusi dan kapasitas diri.

Memanfaatkan Waktu di Rumah

Waktu di rumah yang lebih banyak daripada biasanya, bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Tidak melulu mengerjakan tugas pokok, juga berinisiatif melakukan berbagai kegiatan yang mungkin selama ini selalu tertunda dan merasa kekurangan waktu. Sebutlah, misalnya, menjaga kebersihan dan keindahan rumah dengan menata taman kecil di halaman rumah.

Saya sendiri melakukan ini paling tidak dua kali seminggu. Merapikan tanaman, menyapu dedaunan yang jatuh, memotong ranting yang tumbuh tak teratur dan lainnya, sungguh menyenangkan. Berdekatan dengan alam dan tanaman sangat membahagiakan. Dan, kegiatan ini membuat saya betah dan nyaman berada di rumah.

Hal lain yang bisa dilaksanakan untuk mengisi waktu di sela-sela kegiatan utama adalah membaca buku. Kita semua tentu sepakat bahwa membaca buku dan bacaan pada umumnya akan menambah pengetahuan dan wawasan. Kita menjadi jauh lebih maju dalam pola pikir berkat buku-buku yang kita baca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline