Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Dari Artikel ke Buku, Perjalanan Panjang Karier Penulisan

Diperbarui: 30 Maret 2020   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/572520171379547402/

Saya suka menulis sejak tercatat sebagai mahasiswa S1. Semuanya berawal dari kesukaan membaca pelbagai bahan bacaan, terutama buku.

Saya doyan ke toko buku, senang juga ke perpustakaan. Toko buku dan di perpustakaan adalah area favorit. Betapa tidak! Di situ saya bisa menikmati beragam buku dari berbagai penulis.

Kesukaan akan buku berlanjut terus hingga sekarang. Setiap kali melihat sederet buku, baik di toko buku maupun di perpustakaan, rasa hati ini senang bukan main.

Menulis Artikel
Kecintaan akan buku dan membaca membawa saya pada aktivitas menulis.  Menulis adalah aktivitas yang selalu menggoda untuk dilakukan. Membaca artikel yang bernas, saya terpesona. Membaca novel dengan pilihan kata-katanya yang indah, saya suka.

Dan, saya pun mencoba menulis. Mulailah saya memasuki dunia tulis-menulis. Tak melulu menulis di buku harian seperti sering saya lakukan sebelumnya, bahkan mengarang untuk dipublikasikan.

Akhirnya saya menulis untuk koran dan majalah. Senang sekali rasanya kalau artikel yang saya kirim ke koran berhasil dimuat. Kegembiraan yang tak dapat diukur dengan uang.

Hingga saat ini, ada cukup  banyak artikel yang saya kirim berhasil dimuat, sebagian lagi gagal. Sebagian besar diantaranya sudah saya simpan sebagai arsip. Perjalanan menulis artikel sejak mahasiswa S1 hingga sekarang dan kegembiraan yang terlahir dari kegiatan itu membawa saya pada keyakinan bahwa menulis adalah passion saya.

Mengapa saya berani mengatakan demikian? Setiap kali menulis, saya merasa senang, bahkan ketika sedang menulis sering lupa waktu. Mungkin banyak sahabat di sini merasakan hal yang sama. Banyak waktu yang saya habiskan untuk menulis dan menulis.

Dalam menulis, dulu saya ditemani oleh mesin tik bermerek "brother" sedangkan belakangan ditemani laptop atau komputer. Sekarang tak ada lagi suara tak tik tak tik seperti saat menggunakan mesin ketik. Juga, tak ada tip-ex (pemutih) yang dipergunakan untuk menutup bagian huruf yang salah ketik.

Saya terus menulis dan menulis, entah menulis untuk koran atau majalah atau untuk media online. Menulis, bagi saya, benar-benar membahagiakan. Apalagi mengingat banyak sekali manfaat menulis, mulai dari manfaat psikologis, sosial, hingga manfaat materiil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline