Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Siap 10.000 Jam Berlatih? Lihat Hasilnya!

Diperbarui: 28 Januari 2019   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amazon.com

"Nama saya Susan Boyle."

Kalimat itu keluar dari mulut seorang perempuan paruh baya yang naik ke atas panggung di hadapan sekitar seribu orang. Di depannya duduk tiga orang juri, satu perempuan cantik dan dua pria.

Beberapa pertanyaan dilontarkan juri sebelum Susan Boyle dipersilakan mulai bernyanyi. "Dari mana asalmu?"  dan "Berapa umurmu?" Susan menjawab bahwa ia berasal dari sebuah desa kecil yang tak banyak dikenal, Blackburn, Scotland.

Umur? Susan menyebut 47 tahun. Ruang auditorium bergemuruh, semua orang menertawakannya. Mungkin karena usianya yang tak lagi muda, juga tubuhnya yang tambun. "Itu hanya satu sisi dari diri saya," kata Susan. 

Tatkala ditanya tentang impiannya, dengan sigap Susan menjawab, "Saya ingin menjadi penyanyi profesional." Lalu, pertanyaan juri meluncur lagi: "Seperti siapa?" "Seperti Allain Page," jawab Susan datar. Audience pun tertawa lebih keras.

Lantas, apa yang terjadi ketika ia mulai bernyanyi? Susan tampil memukau. Suara emasnya mengalir amat jernih, melantunkan lagu I Dream a Dream. Usai bernyanyi, hadirin bertepuk tangan, bahkan sebagian sambil berdiri. "Sungguh mengagumkan," kata salah seorang juri.

Dari mana Susan Boyle memiliki kemampuan bernyanyi yang di luar dugaan sehingga berhasil jadi pemenang Britain's Got Talent? "Saya sudah menunggu saat ini sejak lama," ujarnya. Jauh sebelum muncul, Susan rupanya sudah sangat giat berlatih dan berlatih secara konsisten. Itulah sedikit cuplikan isi buku yang ditulis Rhenald Kasali dalam "Myelin: Mobilisasi Intangibles Menjadi Kekuatan Perubahan."

Myelin Itu Mucle Memory

"Keterampilan bernyanyi adalah suatu bentuk intangibles, tidak terwujud secara fisik dan tak diperoleh dalam sekejap," tulis Rhenald Kasali dalam buku ini. Keterampilan yang merupakan kemampuan intangible itu, seperti dicontohkan oleh penulis buku pada Susan Boyle di atas, terbentuk dari dua faktor, yakni brain memory dan muscle memory. Yang disebut pertama, menurut Rhenald Kasali, adalah sebuah sistem dan pengatur informasi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Namun, temuan-temun terbaru dalam ilmu biologi menunjukkan ada memori lain yang tak kalah penting, yaitu muscle memory.

"Muscle memory iniah yang saya maksud dengan myelin,"tulis Rhenald Kasali penulis yang dikenal juga sebagai Guru Besar Universitas Indonesia ini. "Ia sumber dari segala talenta yang dibentuk melalui deep practice. Myelin tersebar merata dalam sistem saraf pada otot-otot kita yang memberi perintah dan menyimpan informasi," tambahnya.

Ini catatan pentingnya : Deep Practice x 10.000 hours = World Class Skill. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline