Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Pijat Refleksi, "Refreshing" dan Kesehatan

Diperbarui: 20 Januari 2019   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pembaca tentu mengenal pijat refleksi. Mungkin sudah pernah merasakan seperti apa pijatan refleksi itu. Bahkan, boleh jadi sudah terbiasa menikmati terapi tradisional ini. Penulis sendiri, sesekali datang ke pijat refleksi yang tak jauh dari rumah. Berbekal uang tak lebih dari Rp.60.000,- sudah dapat layanan selama 1 jam. Pembaca tentu punya pengalaman tentang hal ini, boleh diceritakan nanti.

Biasanya penulis booking dulu melalui telepon sebelum datang,  khawatir sudah ada orang lain mendaftar duluan. Beberapa kali kejadian, ada orang yang datang langsung ke tempat pijat, tapi tempatnya sudah penuh sehingga terpaksa balik pulang. Itulah perlunya pesan tempat lebih awal, dengan menjelaskan jam berapa minta ditangani dan kesiapan tenaga  terapis.

Refreshing  dan Me Time

Pijat refleksi bagi penulis adalah kesempatan untuk mendeteksi kondisi organ tubuh. Seperti biasanya terasa di dunia pijat, mana daerah kaki ketika dipijat terasa sakit dan ngilu, di organ yang berhubungan dengan saraf itulah yang diprediksi kondisinya sedang terganggu. Jadi, kondisi organ tubuh 'diperiksa' melalui telapak kaki dan punggung kaki. Pandang saja ini sebagai langkah pencegahan sebelum sakit, dan sekaligus proses penyembuhan ketika ada gejala penyakit.

Pijat refleksi baik juga untuk mengisi 'me time', ketika sedang libur, Sabtu atau Minggu, misalnya. Sesekali refreshing dengan pijat, nggak apa-apa bukan? Memang, kadangkala terasa sedikit sakit pada bagian-bagian tertentu dari telapak kaki yang dipijat. 

Menikmati rasa sakit itu sesuatu banget, pedes!  Kendati pun terasa sakit, pelanggan akan menahannya demi kesembuhan. Tentu saja sang terapis menyesuaikan tekanan pijatannya dengan daya tahan terhadap rasa sakit si pelanggan. Bagi penulis, rasa sakit itu tidak keras, bahkan bisa dinikmati, he he he. Jadi, pijat refleksi bagi sebagian orang bisa jadi sebagai cara refreshing yang keren mengisi hari libur.

Jaga Kesehatan

Hal yang lebih penting dari pijat refleksi adalah untuk menjaga kesehatan. Kita tentu sepakat betapa pentingnya merawat kesehatan: tubuh, pikiran, dan jiwa. 

Banyak orang tak pernah ragu mengeluarkan sejumlah uang demi menjaga kesehatan, antara lain dengan pijat refleksi ini. Dengan cara tradisional ini, bisa ditebak bagian mana dari organ tubuh yang terganggu. Bagian yang terganggu itulah dilancarkan peredaran darahnya melalui pijatan pada titik-titik saraf di kaki. Secara teori, jika aliran darah ke seluruh tubuh lancar tanpa hambatan, maka tubuh seseorang dipastikan sehat-walafiat.

Banyak sekali cerita pengalaman dari mereka yang berhasil tersembuhkan dengan pijat refleksi. Asal bersedia menahan sedikit rasa sakit, secara bertahap dan konsisten, diyakini penyakit dalam tubuh bisa sembuh melalui tangan terapis yang andal.

Uniknya, kumpulan saraf refleksi itu justru sebagian besar ngumpul  di kaki!  Dan, dengan pemijatan, bisa terjadi proses penyembuhan! Luar biasa. 

Pembaca punya pengalaman dengan pijat refleksi? Silakan berbagi.

( I Ketut Suweca, 20 Januari 2019).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline