Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Jurus Pamungkas Hadapi Ancaman Pemerkosaan

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya baru saja usai membaca Jawa Pos edisi hari ini, Kamis, 6 Juni 2013. Di halaman satu koran tersebut ada kisah yang sangat menarik. Di situ dikisahkan perjalanan bersepeda seorang wanita bernama Aristi Prajwalita. Ia adalah penghobi bersepeda jarak jauh atau yang populer disebut long distance cycling. Dia bahkan sudah menjelajahi dua benua, Asia dan Eropa, seorang diri. Ini sungguh langka bagi seorang wanita. Seperti apa kisahnya? Sebentar, sabar dulu.

Lalu di Tempo.com ada berita kian larisnya alat pertahanan diri lantaran kian maraknya kasus-kasus pemerkosaan yang terjadi belakangan ini. Peristiwa demi peristiwa pemerkosaan itu, bagi sebagian kita sungguh sangat memprihatinkan, mencemaskan sekali, terutama bagi wanita. Lalu apa solusi yang ditawarkan?

Ketika mengahadapi bahaya pemerkosaan, perampokan, dan kejahatan lainnya, mungkin ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi. Pertama, berusaha menjauhkan diri dari kemungkinan terkena kasus seperti itu. Misalnya, terutama bagi wanita, hindari bepergian pada malam hari dan di tempat sepi. Pada malam hari dan di tempat yang sepi, rawan akan bahaya kejahatan (kendati pun di tempat yang ramai dan di manapun kejahatan bisa saja terjadi). Kedua, bekali diri dengan ilmu beladiri, yakni teknik praktis untuk melumpuhkan penjahat. Teknik menendang, memukul, membanting, melipat, mengunci lawan, baik sekali juga untuk dipelajari by practice. Kemampuan ini penting ketika karena sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan bila perlu. Ketiga, siapkan alat pamungkas untuk melumpuhkan si penjahat. Apa itu? Mari kita lanjutkan dulu kisah di awal tulisan ini.

Aristi yang doyan bersepeda jarak jauh itu, kepada wartawan Jawa Pos menuturkan kisahnya selama menekuni hobinya itu. Sesekali dalam perjalanan itu ada saja pria iseng mengganggunya. Ia sendiri tak bisa beladiri, dan ia juga sekali waktu harus bersepeda di kegelapan malam dan dalam suasana sepi. Nah, untuk menjaga diri, ke mana-mana dia selalu membawa alat kejut listrik (Stun Gun). Alat itu, bagi Aristi, sangat bermanfaat dalam menghadapi bahaya dan gangguan yang mengancam dirinya. Dia pun berkisah, beberapa kali harus menggunakan alat ini untuk menakuti pria iseng bahkan melumpuhkan penjahat, dan ia berhasil tanpa membuat si penjahat mati (hanya pingsan). Caranya, hanya dengan menempelkan ujung alat ini pada tubuh sang penjahat, dan penjahat pun tersengat listrik bertegangan lumayan tinggi.

Menurut beberapa situs penjualnya, alat ini memiliki beragam bentuk. Ada yang berbentuk segi-empat panjang dengan ukuran segenggaman tangan, ada yang cover-nya mirip banget dengan HP Nokia jenis tertentu, ada yang berbentuk tongkat dan ada pula yang berbentuk lampu senter. Sudah ada baterai dengan kekuatan voltase listrik di dalamnya dan bisa di-charge hanya dengan mencolokkannya ke stop kontak.

Nah, ini masih informasi awal. Kalau sahabat ingin tahu lebih jauh silakan tanya ke kakek Google atau nenek Yahoo, he he he he. Pastinya alat ini sangat penting bagi wanita dan siapa pun yang sering harus ke luar rumah. Mari "sedia payung sebelum hujan". ( ssstt, saya pun berencana memesan untuk anak perempuan saya yang sedang belajar di rantau). Semoga bermanfaat.

( I Ketut Suweca , 6 Juni 2013).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline