Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Hari Minggu yang Berkualitas

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin hingga Sabtu pada umumnya merupakan hari kerja yang amat padat dengan berbagai aktivitas. Ada banyak ragam kegiatan yang mesti dijalankan, mulai dari membuat rencana kerja hingga menerima atau mengunjungi klien. Hari-hari yang dipenuhi kesibukan itu seakan-akan bergerak begitu cepat. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun.

Tumpukan kegiatan yang nyaris tanpa henti itu sungguh menyita waktu kita. Hidup terasa seperti tanpa jeda, tanpa kesempatan untuk ‘mengambil nafas’. Rutinitas kerja pun acap membuat orang terbentur pada rasa bosan dan kelelahan yang teramat sangat. Lalu, dari hati yang paling dalam, tiba-tiba muncul pertanyaan: untuk apakah kehadiranku di dunia ini?Haruskah aku berpola hidup seperti ini? Apa yang sesungguhnya yang sedang kucari? Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang muncul secara spontanitas di sela-sela padatnya kesibukan. Sayang, kita seringkali tak punya waktu yang cukup menjawab pertanyaan itu sehingga cenderung mengabaikannya.

Menjawab beban kehidupan, rutinitas, dan rasa lelah dan emosi yang dilahirkan oleh pekerjaan yang tiada ujungnya itu, ada baiknya ada hari untuk keluarga tercinta. Hari Minggu bisa kita jadikan sebagai hari keluarga, saat kita bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga berada dalam kebersamaan. Kebersamaan dalam arti fisik dan kerbersamaan dalam hati dan pikiran. Komunikasi dan saling pengertian punya kesempatan untuk ditumbuhkembangkan dalam kebersamaan ini. Orang tua dan anak bisa bercakap-cakap santai. Bisa sambil makan bersama, berolahraga bersama, atau berekreasi bersama di suatu tempat, misalnya, di alam terbuka seperti di pegunungan yang sejuk atau di atas pasir pinggir pantai sambil menonton ombak. Komunikasi ini menjadi begitu penting tatkala waktu bersama acap menghalangi kita untuk bertemu. Komunikasi menjadi cara yang ampuh untuk saling memahami antaranggota keluarga. Dan, keharmonisan keluarga akan terbina di sini.

Sehebat apapun keberhasilan kitadi luar rumah, tak akan banyak artinya jika tak ada kedamaian di dalam keluarga.Sebesar apapun kesuksesan di luar rumah akan tak berarti sama sekali jika di rumah tak ada lagi ketentraman. Oleh karena itu, keluarga adalah landasan yang harus terus diperkokoh dan dirawat dengan penuh cinta kasih agar tetap harmonis. Ketika orang melupakan keluarganya dan semata-mata membanggakan keberhasilannya di luar rumah, maka hanya menunggu waktu saja baginya untuk merasakan kesepian yang dalam. Ia akan merasakan, bahwaapa yang diperjuangkannya selama ini sia-sia belaka. Ia lalu merasa kosong, hampa.

Menjalin keharmonisan keluarga merupakan pekerjaan rumah yang tak sekali jadi. Diperlukan waktu yang kontinu untuk merawat dan memperkuatnya. Semoga kita menyadari ini, dan tak pernah lupa untuk menciptakan keharmonisan di dalamnya. Hari Minggu adalah hari yang baik untuk itu, di antara hari-hari yang dibombardir oleh kesibukan. Mari jadikan hari Minggu sebagai hari yang paling berkualitas dengan komunikasi yang benar-benar intensif dengan anggota keluarga. Selamat meluangkan waktu untuk keluarga tercinta. Salam.

( I Ketut Suweca, 5 November 2012).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline