Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Nulis Itu Refreshing Paling Hot

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul tulisan ini mentah-mentah saya ambil dari komentar Pak Dokter Posma Siahaan. Komentar beliau itu muncul setelah membaca artikel saya yang bertajuk “Menulis Tanpa Honor. Mau, Mau …” Komentar Pak Dokter sungguh menarik, sehingga saya jadikan judul tulisan ini. Ijin ya Pak Dokter, potongan komentar Bapak saya copy paste, he he he.

Nulis Itu BikinPusing

Seorang sahabat pernah berkomentar tentang tulis-menulis, begini: Nulis itu berat. Nulis itu sama sekali nggak menyenangkan. Nulis itu bikin pusing! Begitulah kurang-lebih ucapan sahabat saya, mungkin juga pendapat sejumlah orang yang tak suka dengan dunia tulis-menulis. Apakah ini mewakili pendapat umum, entahlah. Tapi, Pak Dokter Posma justru mengatakan bahwa nulis itu refreshing yang paling hot! Bagaimana ini? Yang mana yang benar?!

Bagi saya, menulis itu benar-benar menyenangkan. Betapa tidak. Kalau sedang suntuk menulis, saya suka lupa waktu. Menulis bisa membuat kita kembali segar (fresh) setelah seharian bekerja mencari nafkah sesuai dengan profesi. Dengan menulis, kita bisa menuangkan segala ide atau unek-unek. Menulis menjadi obat mujarab untuk penyembuhan dari tekanan-tekanan kehidupan. Pantesan saja kalau pelepasan macam ini banyak dipilih. Kalau, misalnya, unek-unek itu nggak diekspresikan melalui saluran yang tepat, maka dia akan ‘ngamuk’ di ruang pikiran dan hati kita. Dia terus saja menggedor-gedor pintu hati kita agar segera memenuhi hasratnya untuk dituangkan ke dalam tulisan.

Ringan, Bebas, Lega

Kalau diandaikan, tekanan dalam pikiran itu sepertigas dalam perut yang kalau tak dibuang akan membuat mules. Atau, bagai serpihan tipis daging yang mengganjal di sela-sela gigi. Atau, seperti debu halus yang nyangkut di mata. Coba kalau gas, serpihan daging, atau debu itu dibiarkan di situ. Bikin terganggu, bukan? Nah, begitu pula dengan menulis. Unek-unek perlu dilepas-keluarkan lewat media tulisan. Kalau tidak, bakal jadi beban pikiran, stress! Jika sudah dilepaskan, rasanya jadi ringan, bebas, lega.

Lantas, disebut refreshing yang hot!? Apanya ya yang panas? Tentu penulisnya saja yang tahu. Tapi, menurut saya, benar juga bahwa nulis itu refresing yang hot. Karena, menulis benar-benar menggoda, menggairahkan, merangsang, dan menantang. Begitukah, Pak Dokter? Yang pasti, menulis baru akan menjadi benar-benar menggairahkan apabila kita mencintainya, menikmati prosesnya, dan mendapatkan manfaat dari aktivitas ini.

Selamat menulis teman-teman semuanya. Marijadikan aktivitas menulis sebagai bentuk refreshing yang paling hot, he he he. Terima kasih untuk Pak Dokter Posma Siahaan yang telah menginspirasi saya untuk memunculkan artikel sederhana ini.

(I Ketut Suweca , 28 Agustus 2012).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline