Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kompasianer dan Kemampuan Membagi Waktu

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita masing-masing dikaruniai waktu dua puluh empat jam dalam sehari. Kalau waktu yang ada itu dibagi tiga, kita akan ketemu angka delapan. Angka delapan ini bisa menjadi patokan utama dalam pembagian waktu. Delapan jam pertama, kita pakai untuk melaksanakan tugas pokok, mencari nafkah sesuai dengan profesi. Waktu ini bisa lebih, bisa kurang, tergantung jam kerja kita masing-masing. Delapan jam kedua kita pakai untuk istirahat/tidur. Tidur menjadi bagian yang penting dalam kehidupan, untuk menyegarkan kembali fisik dan rohani setelah bekerja. Sedangkan delapan jam terakhir kita manfaatkan untuk berbagai keperluan lain sesuai dengan kesenangan/minat dan untuk kepentingan bersosialisasi serta rekreasi. Begitulah pada umumnya kita membagi waktu, walau pun sesungguhnya di dalam praktik ada pergeseran-pergeseran.

Lalu, bagaimana dengan kesenangan kita dalam berkompasianaria? Waktu mana dari tiga bagian itu yang paling memungkinkan kita ambil sedikit untuk keperluan ini? Apakah waktu kerja, waktu tidur, atau waktu untuk keperluan lain dan bersosialisasi? Jawabannya kembali kepada pilihan kita masing-masing, waktu mana yang paling pantas kita ambil sebagian kecil untuk berkompasiana. Kita bisa saja mengambil sedikit dari waktu kerja, tetapi tetap harus dipertimbangkan apakah hal ini tidak berdampak negatif terhadap produktivitas dalam pekerjaan atau bahkan terhadap karier kita? Kita juga boleh saja mengambil sebagian dari waktu untuk istirahat/tidur, tetapi tidakkah akan berdampak kurang bagus terhadap kesehatan? Waktu mana pun yang kita pilih, mesti dipertimbangkan secara matang. Akan tetapi, mungkin pilihan terbaik adalah dengan mengambil sedikit dari waktu untuk keperluan lain-lain/bersosialisasi (waktu delapan jam terakhir). Waktu itu relatif tidak sulit mengambilnya dibanding dua bagian waktu lainnya.

Selanjutnya, berapa lama waktu yang kita pakai untuk berkompasianaria? Tiga puluh menit, satu jam, dua jam, tiga jam, atau bahkan lebih? Kita sendiri sebagai pengelola waktu-lah yang menentukan, mau berapa waktu yang kita sisihkan untuk berkiprah di kompasiana.com. Total waktu untuk kompasiana selama satu jam barangkali sudah cukup. Rinciannya, menulis artikel 30 menit, mem-publish sekaligus ‘berenang’ di kompasiana 30 menit. Terlalu singkat? Silahkan ditambahkan. Mungkin satu jam menulis artikel, tiga puluh menit lagi untuk meng-upload dan membalas komentar sahabat kompasianer serta melakukan blogwalking. Jadi, satu setengah jam sekali hadir. Cukup? Belum? Lantas, apakah itu dilakukan setiap hari? Memang tidak harus setiap hari, melainkan cukup dua atau tiga hari sekali saja. Tetapi, kalau di antara kita telah berkomitmen menjadi penulis sekaligus menjadikan kompasiana sebagai wahana berlatih, memang perlu waktu sedikit lebih banyak karena tujuannya jelas: mengasah kemampuan menulis yang kelak pasti sangat bermanfaat.

Nah, demikian dulu sahabat. Selamat bertimbang-timbang. Pilihan terbaik ada di tangan kita masing-masing.

( I Ketut Suweca , 4 September 2011).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline