Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Ke Toko Buku? Sendiri Saja!

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Postingan Bau Buku Itu mendapatkan tanggapan dari sejumlah sahabat kompasianer. Salah seorang di antara mereka ada yang mempunyai  hobi sama dengan saya: suka membaui buku baru. Ada lagi sahabat yang mengaku doyan buku bekas karena harganya yang sangat murah. Katanya, buku karya pengarang tersohor, Dale  Carnegie, bisa dibelinya di loak dengan harga  dua ribu lima ratus perak. Luar biasa murah. Padahal, isi buku yang bertutur tentang mencari teman itu menurut saya demikian bagus kualitasnya.

Satu hal lagi yang menarik adalah anjuran sahabat kompasianer, Mas Grobak (tidak tahu siapa nama beliau sebenarnya). Dianjurkan, kalau ke toko buku lebih baik sendiri saja.  Jika ngajak teman ke toko buku, khawatir dia tidak betah.

Apa yang ditulis sahabat kita itu ada benarnya. Tidak semua orang suka dan betah masuk dan berlama-lama di toko buku. Apalagi berlama-lama membaca. Saya sendiri juga mempunyai pengalaman mengajak salah seorang anggota keluarga. Belum ada 30 menit di toko buku, eh dia bilang, "Yuk dah kita pulang. Udah bosan di sini"  Walau bisa ditunda sejenak, saya jadi tak enak juga. Ya, terpaksa juga keluar dari toko buku.

Pengalaman itu bukan terjadi sekali, bahkan saya alami beberapa kali. Berbekal pengalaman tadi, kalau saya ingin berlama-lama membolak-balik buku di toko, saya pilih berangkat sendiri atau bersama anak kedua saya yang sama dengan saya, suka membaca. Klop-lah.

Omong-omong tentang acara ke toko buku, saya punya pengalaman yang menarik nih. Sebuah toko di Denpasar yang terletak di kawasan strategis, tidak hanya rajin memberikan potongan harga 10-20%, juga menawarkan memberi sampul plastik transparan secara gratis. Nama toko dan alamatnya tidak usah saya sebutkan, takut dibilang promosi, he he.

"Pak, buku ini dibungkus ya," begitu biasanya pramuniaga yang berdiri bersebelahan dengan kasir. Lalu saya bilang, "Dengan senang hati." Kemudian, dengan cekatan dia pun menyampuli buku-buku yang saya beli. Pelayanan yang sama diperoleh oleh pembeli yang lain. Tidak spesial untuk saya, tentu. Gara-gara pelayanan yang berkualitas itu, setiap kali membutuhkan buku, saya sering mampir ke situ. Ya, dapat discount dan pembungkus plastik. Sampai di rumah, dapat membaui buku baru, he he he.

Itulah sahabat kisah nyata saya kali ini. Sekadar sebagai selingan di antara I LOVE WRITING kita yang kini baru sampai pada episode (10). Sampai jumpa pada serial (11) ya. Terima kasih. Sahabat mau berbagi pengalaman juga? Silakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline