Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Bau Buku Itu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya terbilang manusia penyuka buku. Hari-hari saya terdiri dari berbagai ativitas. Aktivitas yang tak boleh sekali pun saya tinggalkan adalah membaca buku walau pun hanya tiga puluh menit, misalnya.  Bukan  bermaksud  membesarkan kepala sendiri, membaca bagi saya sudah  menjadi menu  sehari-hari. Kalau  sehari saja tidak membaca, saya merasa ada yang kurang, terasa ada yang  belum lengkap. Seperti halnya makan dan minum, membaca bagi saya merupakan kebutuhan keseharian.

Kalau    bertugas ke sebuah  kota, saya akan  sempatkan diri berburu buku. Saya pasti mencari toko buku yang bisa memenuhi hasrat saya akan  buku.  Beberapa  kota pernah saya kunjungi karena tugas. Di  situ  selalu saya sempatkan mencari toko buku. Yogyakarta adalah salah satu yang mengesankan  karena ada kompleks pertokoan yang menjual ribuan buku. Di situ saya membeli beberapa buku, dua diantaranya saya hadiahkan  untuk teman-teman yang suka membaca seperti saya. Menyesal juga rasanya tidak bisa membeli lebih banyak karena bekal yang terbatas.  Apalagi saya mempunyai  beragam  kesenangan  menyangkut tema buku  itu. Tak hanya buku yang terkait studi, juga buku-buku bertema  lain yang menarik minat saya.

Beberapa tempat di Denpasar juga menjadi favorit saya  setiap  kali berburu buku.  Salah satunya Gramedia di Matahari Departemnt Store. Saya  merasakan  sebuah  kemewahan yang luar biasa kalau berada di antara  ribuan  buku di pertokoan, tempat saya bisa memilih buku sesuka hati. Saya tahan berdiri dan berkeliling  untuk melihat-lihat buku yang  tertata apik  Suasana yang nyaman membuat saya lebih betah lagi berlama-lama di situ

Kalau, misalnya, saya temukan sebuah buku bagus  tetapi tidak saya  beli,  hal ini akan  jadi pikiran yang terus saja mengiang. Keterbatasan uang yang tersedia acapkali menahan keinginan  saya membeli buku. Gangguan dalam  pikiran  itu harus diobati, cepat atau  lambat. Apalagi kalau  bukan dengan membeli buku yang saya kehendaki itu secepatnya.

Hal yang aneh, di sela-sela waktu membaca buku-buku itu, saya suka sekali membaui atau mencium  bau  khas buku-buku  itu , khususnya buku-buku  baru. Saya tak bisa menjelaskan baunya seperti apa. Yang pasti bau  kertas,  he he he. Ya, dapat  ilmunya dengan membaca, dapat juga  bau  khasnya dengan menciuminya. Saya tak tahu  apakah bau  kertas buku itu mengandung  racun atau tidak. Senang saja membauinya.  Aneh  ya sahabat.  Kini  cukup banyak buku yang menumpuk di ruang belajar,  lumayan duit yang saya relakan  untuk membelinya.  Senang-senang saja membaca dan .....  membauinya. Asyik gitu lho.

Apakah sahabat punya kisah menarik dengan buku seperti saya? Berbagilah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline