Lihat ke Halaman Asli

Robbiatul Adawiyah

Universitas Airlangga

Cokelat Bisa Atasi Short Attention Span: Fakta atau Fiksi?

Diperbarui: 26 Juni 2024   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era yang semakin modern ini tentu tidak bisa dipungkiri banyak teknologi baru yang bermunculan. Teknologi yang mengiringi perkembangan jaman. Semua negara berlomba-lomba menciptakan gadget terbaru dengan fitur menggiurkan di dalamnya guna menarik minat masyarakat. Dengan banyaknya gadget dan situs hiburan online yang gampang diakses seperti TikTok, YouTube Shorts, Instagram Reels, dan masih banyak lagi short content lain dapat menyebabkan terjadinya short attention span. 

Short attention span merupakan kondisi yang terjadi pada anak dengan atensi yang terpecah karena suatu distraksi, kemudian anak kurang mampu  mengendalikan serta mempertahankan atensinya sehingga ia beralih ke aktivitas lain (Schaefer & Millman, 1980). Anak akan secara tertarik pada aktivitas lain tanpa terkendali dan aktivitas anak ketika terganggu oleh kebisingan, penglihatan, atau perasaan pribadi cenderung teralihkan. Anak akan cenderung menghabiskan waktu untuk aktivitas yang sedang dilakukannya hanya dalam waktu singkat (Schaefer & Millman, 1980).

Pasti di benak kalian bermunculan pertanyaan tentang bagaimana cara mengurangi atau bahkan mengatasi fenomena short attention span. Kabar baik, nih, bagi yang memiliki sweet tooth atau pecinta manis karena ternyata cokelat, khususnya cokelat hitam kaya akan berbagai manfaat untuk kesehatan otak yang bisa mengatasi short attention span. Serius kah, min? Simak fakta berikut ini:

  • Kandungan Flavanol pada Cokelat Hitam: Cokelat hitam kaya akan flavanol, sejenis antioksidan yang ditemukan dalam kakao. Flavanol dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat membantu fungsi kognitif dan memperbaiki short attention span.
  • Stimulasi Kafein dan Theobromine: Cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua stimulans alami yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus. Meskipun kandungannya tidak setinggi kopi, kombinasi kafein dan theobromine dalam cokelat dapat memberikan dorongan energi yang lebih halus dan tahan lama.
  • Meningkatkan Mood: Konsumsi cokelat juga dikaitkan dengan peningkatan mood. Cokelat merangsang produksi endorfin dan serotonin, hormon yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia dan rileks. Ketika suasana hati membaik, kemampuan untuk fokus pada tugas juga cenderung meningkat.

Widih, kalian para sweet tooth pasti langsung sumringah dan pasang senyum lebar setelah baca fakta di atas. Eits, tapi tetap ingat buat jangan berlebihan dalam mengonsumsi makanan manis seperti cokelat ini. Tetap perhatikan kadar gula yang dibutuhkan tubuh agar tidak timbul masalah lain yang tidak diinginkan. Pastinya kalian tidak ingin satu masalah gugur malah timbul seribu yang lain, kan? Salam sehat sahabat, jangan lupa buat kurangi screen time-nya juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline