Lihat ke Halaman Asli

Putri Kamboja Membuka Mata

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Bukan orang lain yang menentukan keberhasilanmu, usahamu yang berperan besar

"Mbak Emi, permisi ada paketan buat mbak...." kata Simbok sambil mengetuk pintu kamarku.

Kuhentikan gerak tanganku yang tengah mengetik laporan tugas mata kuliah pengantar bisnis dan segera kubukakan pintu untuk Simbok.

"Dari siapa Mbok?"

"Kurang tau Mbak, nggak ada nama pengirimnya..." jawab Simbok seraya menyerahkan kotak persegi berwarna biru itu.

"Kok aneh.... tadi yang ngasi ini siapa mbok?" tanyaku sambil mengecek sisi demi sisi kotak itu untuk mencari petunjuk.

"Tadi sih... Simbok nemu di depan pager.... Pas Simbok mau buang sampah, eh liat ada paketan itu di depan pager..." jawab Simbok setengah linglung.

"Ya udah.. aku cek di dalem aja deh, Mbok.... Makasih ya Mbok...." kataku dengan penuh senyuman.

Kututup pintu kamarku setelah simbok pergi. Sedikit terlintas di benakku tentang teror bom berbentuk paket. Tapi untuk apa meneror keluargaku? Kulenyapkan pikiran itu dan mencoba berfikir positif tentang isi paketan itu. Kuamati lebih teliti persegi itu. Di atasnya terdapat kertas kecil.

Untuk Emilia Putri Kamboja,

Semoga keteguhan hatimu masih tergores dalam pena

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline