Lihat ke Halaman Asli

Purwanto Widodo

Be kind to animals

Mengenal Insting Alamiah Anjing

Diperbarui: 15 April 2022   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagaimana kita ketahui, pada dasarnya anjing merupakan hewan yang hidup berkelompok dan semua hewan yang hidup berkelompok membutuhkan pemimpin. Cara bertindak dan berpikir seekor anjing sangat berbeda dari manusia. Ketika seekor anjing memasuki lingkungan baru, maka ia akan mulai mengukur kemampuannya di tempat baru tersebut.

Saat anjing menemukan siapa pemimpin di tempat tersebut, maka anjing mulai menghormati pemimpinnya, ia menjadi tenang, memberi ruang bagi sang pemimpin dan menghindari kontak mata karena di dunia anjing, melakukan kontak mata merupakan sebuah tantangan. Ia akan menurunkan kepala dan ekornya serta sedikit membungkukkan tubuhnya. Hal ini berarti anjing memberi tahu anda bahwa ia menerima anda sebagai pemimpinnya. Jika anda secara konsisten bisa menjadi pemimpin bagi anjing anda, maka anjing akan menjadi lebih aman karena ia tidak harus khawatir tentang semua orang yang ada di sekitarnya. Perlu diingat bahwa anjing yang bahagia, merasa aman dan patuh adalah anjing yang tenang serta merendahkan dirinya sendiri, bukan anjing yang melompat-lompat kesana kemari tak beraturan.

Bagi seekor anjing, di dalam pola pikir alamiah mereka, anda dan seluruh anggota keluarga termasuk anak-anak dan para pembantu rumah-tangga adalah anggota kelompoknya dan secara naluriah, anjing akan selalu menguji kepemimpinan anda dan setiap anggota keluarga lainnya sampai dia menemukan posisinya yang tepat dalam hirarki kelompoknya. Anjing yang memiliki karakter dominan, alih-alih menuruti perintah pemiliknya mereka malah memerintah pemiliknya. Apabila pemilik melarangnya melakukan sesuatu, mereka bukannya menurut malah menggeram, mengancam bahkan menggigit. Sebaliknya, anjing pengikut akan menunjukkan tanda-tanda 'subordinasi' yang berbentuk kepatuhan, ketaatan, kasih-sayang dan respek. Bukan ketakutan dan kemanjaan. Indikasi yang paling gampang dilihat adalah anjing lebih mudah ditangani, dilatih dan dirawat, misalnya disisir, digunting kukunya, dimandikan, dan dibersihkan telinganya. Intinya, anjing jauh dari sifat beringas, galak dan ganas atau sebaliknya manja dan kolokan tetapi lebih menonjolkan sikap kasih-sayang dan kepercayaan total pada keluarga.

Pertarungan untuk menjadi pemimpin tidak selalu harus berbentuk kekerasan atau adu kekuatan fisik, melainkan lebih ke 'perang urat syaraf' dan trik-trik mental untuk memenangkan kepercayaan. Dominasi yang diperoleh dari kekerasan akan menghasilkan anjing yang patuh karena takut, tapi berpotensi memunculkan keganasannya dengan tiba-tiba secara tidak terduga.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline