Kegugupan menyerbu waktuku
Kala benderang sungguh hitamnya mataku
Aku rasa jadi serpihan, tapi Kau diam saja
Kau berdiri dekat sungguh, seiring tarikan nafas
Tapi Kau lebih tahu getaran urat nadinya dan ia tak tahu
Aku terjerat sampai hari berhenti pada titik entah
Bersikeras membangunkannya dari mimpi
Tapi aku menjalani labirin didalamnya
Ia yang tertipu atau aku lebih terjerat
Ia tertidur atau aku terlalu tenggelam dalam perangkap
Mengapa Kau biarkan aku masuk ke liang dalam yang hitam