Lihat ke Halaman Asli

Ecik Wijaya

Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Puisi: Berkunjung pada Hari yang Hujan

Diperbarui: 26 Desember 2021   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi malam setelah hujan. (sumber: unsplash.com/@jackcohen)

Berkunjung di suatu pagi
Pada kelopak waktu yang sudah layu
Meresapi tiap tetes hujan lampau
Saat udara masih begitu hangat
Dan pelangi di ujung hari
Lena sesaat dan tersesat begitu lama
Adalah jalan-jalan waktu yang melaju kencang
Seperti cinta yang memburu puncak-puncaknya
Lengah ketika jatuh dalam satu jurang
Menghabiskan banyak waktu untuk kembali
Berkunjung padamu, padanya dalam gelombang
Suatu kisah milikku dalam pagi yang terlewat
Dera cerita yang kini jadi sebuah cermin
Alangkah diri sungguh pernah papa segala

Kehilangan masa karena keteledoran
Dan batu tajam yang jadi sandungan luka
Seperti reruntuhan waktu yang terbangun saat pagi juga hujan, kali ini
Mengunjungi semua pintu waktu
Merindu sekaligus mendendam pada masa-masa terjatuh dan bangkit
Meski begitu, kehilangan masa tapi kita tak kehilangan diri
Semua berdiri di titik sendiri tanpa meratapi
Tetap bergerak semacam air yang terus menemu celah
Pun rindu, ia tak terbendung
Padamu dan padanya
Mungkin juga suatu ketika aku berkunjung pada mereka
Pada suatu masa, di esok yang berbeda
Pada hari yang hujan, pulang dari masa lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline