Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Lampung Barat. Tetapi seiring dengan umur tanaman yang makin tua, maka produktivitas kopi semakin menurun. Upaya meningkatkan produktivitas adalah dengan cara peremajaan kopi.
Peremajaan kopi yang paling populer di tingkat petani Lampung Barat khususnya adalah dengan cara sambung pucuk dan penanaman kembali pohon kopi yang sudah tidak produktif.
Macam-macam teknik budidaya di ukur dari input dan output diantaranya:
1. Low intensity; yaitu kebun kopi yang diurus sekedarnya (hasil rendah)
2. Medium intensity ; yaitu kebun kopi yang menerapkan manajemen GAP (hasil sedang)
3. High intensity; yaitu pengelolaan kebun dengan penerapan budidaya berbasis agrobisnis (hasil tinggi)
Petani pada akhirnya harus memilih teknik budidaya kopi dengan pertimbangan pemahaman dan kemampuan finansial. Kalau ingin berubah lebih cepat dan mengikuti perkembangan teknik budidaya moderen, langsung LEVEL 3. Tentu saja semua pilihan punya konsekuensi masing-masing.
Salah satu cara budidaya kopi yang saat ini sedang populer adalah budidaya kopi sistem pagar dengan jarak tanam rekomendasi 2,7m x 0, 8m. Jumlah populasi dengan jarak tersebut mencapai 5000 batang pohon kopi per hektar.
Budidaya sistem pagar ini telah diterapkan di beberapa kecamatan di Lampung Barat dengan jenis kopi robusta dan arabika.
Pemilihan bibit klon kopi lokal atau interlokal dengan ciri-ciri berikut: