Lihat ke Halaman Asli

Tips Menyambut Lebaran

Diperbarui: 4 Juli 2016   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ramadhan tahun ini, dalam hitungan jam akan segera berangkat pergi. Tentu saja segala sesuatu yang singgah akan membekas di dalam diri. Entah itu bekas kebaikkan ataukah sebaliknya. Ramadhan yang dilalui saat masa kanak-kanak tentu saja berbeda dangan ramadhan di fase dewasa. Seperti halnya di sekolahan, tiap tahunnya ramadhan hadir dengan sekeranjang hikmah, pelajaran, lalu akan jadi penentu standar evaluasi diri. Tentu saja tiap diri punya skor berbeda sesuai kapasitas ‘chip’ yang dititipkan padanya.

Lebaran menjelang. Kita pun bersiap menyambutnya. Lebaran digadang-gadang sebagai hari kemenangan. Kembali fitrah, dan lainnya. Benarkah kita sudah menang? Menang dari apa? Tentu hanya kita dan Tuhan yang tahu.

Lantas kita bergelimang adat tradisi turun temurun. Menyiapkan pakaian lebaran, kue lebaran, tatanan rumah ala lebaran, dan segala pernak-pernik ala lebaran. Yang merantau berbondong-bondong pulang kampung. Yang di kampung menyambut sanak family dengan suka cita. Tak ada wajah yang tanpa senyum kecuali pada jiwa yang sedang dirundung duka.

Dan untukmu yang sedang murung, dengarlah saripati pemikiran seorang filsuf ini, mungkin kau pernah membacanya, anggap saja ini sekedar mengingatkanmu. Katanya, kesulitan itu akan memperbaiki jiwa sebesar kehidupan yang dirusaknya. Sedangkan kesenangan akan merusak jiwa sebesar kehidupan yang diperbaikinya. Adakah terasa berbeda setelah membacanya? Bagiku, iya.

Seorang imam besar kita juga berujar, kebanyakan kita manusia mudah lulus dalam ujian kesulitan yang senjatanya sabar, ketimbang ujian kebaikkan yang disenjatai rasa syukur. Ya, kita memang tak bisa lepas dari kedua hal ini, sabar dan syukur. Apapun konteksnya.

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan selama masa lebaran, berikut tips menyambut lebaran dari saya;

1. Sekedarnya saja dalam makan minum

Dalam artian, tidak berlebih-lebihan dalam bergembira. Tidak berlebihan balas dendam makan dan minum.

Sebulan berpuasa, ruh dan tubuh kita dilatih hidup dengan pola sehat. Sebaiknya jangan dirusak lagi dengan pola hidup usang. Banyak makanan manis, minuman manis, yang disuguhi tuan rumah. Hati-hati dengan lonjakkan gula darahnya. Penyakit-penyakit keren zaman sekarang tak pandang usia muda maupun tua.

2. Sekedarnya saja belanja persiapan lebaran

Yang terima THR lebih, ingat-ingat, masih ada waktu panjang yang akan dilewati seusai lebaran. Bijaklah mengatur rezekinya. Tunaikan kewajiban. Bedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Jangan kalap lihat sale besar-besaran. Yang ada juga harga dinaikkan lalu dikasih diskon besar sebagai penarik pelanggan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline