Mengokohkan kembali nilai-nilai agama merupakan cita-cita dan program Fakhrizal yang saat ini maju di Pilkada Sumbar 2020 bersama Genius Umar. Hal ini tentunya berdasarkan filosofi dan adat Minangkabau yang menjunjung tinggi Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah. Sarak Mangato, Adaik Mamakai.
Dimana, adat atau kebiasaan masyarakat bergantung dan sesuai ajaran Islam yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan hadist. Islam sendiri merupakan agama yang telah dianut oleh masyarakat yang juga menjadi agama mayoritas di Tanah Minang. Mengingat kembali sejarah alam Minangkabau, adat dan agama selalu berjalan beriringan hingga menciptakan tatanan masyarakat yang madani, adil dan berkelanjutan.
Untuk itu, dalam menyongsong Sumbar yang religius, dibutuhkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berilmu pengetahuan tinggi dan menjadikan Sumbar sebagai pusat pendidikan sebagaimana dahulu Sumbar menjadi pusat pendidikan khusunya di bidang keagamaan.
Misalnya, Thawalib Padang Panjang yang terkenal hingga ke mancanegara, menjadikan sekolah tersebut menjadi pendidikan agama yang selalu di idam-idamkan masyarakat baik masyarakat Sumbar maupun masyarakat yang berasal dari daerah lainnya untuk dapat mengenyam pendidikan di Thawalib tersebut.
Nah, hal seperti inilah yang akan terus di dorong dan dikembangkan oleh Fakhrizal-Genius Umar jika diamanahkan untuk memimpin Sumbar dalam lima tahun kedepan. Jika kita kembali ke masa lampau, banyak alim ulama yang telah mendunia yang berasal dari Sumbar, misalnya saja seperti Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa kita kenal dengan Buya Hamka.
Sosok Buya Hamka ini telah banyak melakukan perubahan di sisi agama dan budaya di Minangkabau. Terbukti dengan kembalinya Buya Hamka ke Padang Panjang untuk membesarkan Muhammadiyah setelah kembali dari perantauannya selama satu tahun ke tanah Jawa.
Berangkat dari hal ini, Fakhrizal dan Genius Umar pun bertekad terus mengembangkan trend positif ini dan menjadikan Sumbar yang religius dan semakin religius. Meski tak mudah untuk melakukan hal ini, namun jika didukung dengan SDM yang mumpuni, lambat laun pasti akan terwujud.
Maka, dengan pendidikan yang tinggi, ditambah dengan program pasangan nomor urut 3 ini yang menginginkan satu rumah satu sarjana hingga pendidikan gratis hingga SLTA dapat mewujudkan Sumbar yang religius.
Ditambah lagi dengan banyaknya sekolah-sekolah yang berbasis keagamaan di Sumbar yang terus mencetak dan memupuk masyarakat yang lebih dekat dengan sisi keagamaan.
Meski demikian, tak ada salah untuk kita bersama-sama mewujudkan hal ini. Karena, Sumbar atau Minangkabau sendiri tak akan pernah lepas dari agama dan budaya yang sudah sejak lama menjadi darah daging oleh masyarakatnya sendiri. Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam menjalankan aktifitas pun sisi keagamaan pun selalu didorong dan bahkan dijadikan sebagai pokok dan bagian serta pedoman dalam kehidupan.
Insya Allah, bersama Fakhrizal-Genius Umar, Sumbar yang Maju serta Religius dapat terwujud. Mari kita dukung bersama-sama niat dan tekad baik tersebut. Coblos nomor tiga yang ada kumisnya. Jenderal ninik mamak dekat dengan ulama dan cadiak pandai.