Lihat ke Halaman Asli

Berdamailah hati ~

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14168962931735787360

Kumohon hati berdamailah sejenak saja
Jangan biarkan debar rasa, kesakitan ini merongrong hati
Kumohon hati berdamailah dengan keadaan
Dimana aku dan dia tak lagi sama
Ada waktu-waktu dimana semua indah seperti cerita dongeng
Canda tawa
Riuh rendah kegembiraan
Berpadu menjadi komponen manis
Berdamailah sejenak hati dengan keadaan yang menyebalkan
Berdamailah sejenak hati,aku pun tak ingin diliputi rasa resah
Dimana resah menjadi teman dalam tidur malam
Berdamailah hati barang sejenak saja
Aku tahu hati, jika kau sangat merindukannya
Sangat
Sangat
Sangat merindukannya
Senyuman, candaan yang acapkali membuat kesal
Lalu kita berlarian mengejar riang satu sama lainnya
Saat kau menertawakan sebutir nasi yang masih menempel di wajahku
Saat kau mengusap kepalaku sayang
Saat kau
Saat kau
Saat kau
Saat kau
Dan saat kau lainnya
Hati, berdamailah barang sejenak saja
Izinkan aku merenung dan tetap mencintai
Meski tlah berubah
Meski kini tak sama
Berdamailah hatiku
Resah, airmata akan tergantikan
Pada cinta yang akan tetap mencintai
Sebagaimana waktu dulu
Saat itu…
Echi Sianturi
Bandar Lampung, 24 November 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline