Lihat ke Halaman Asli

Syalaesa Elsa Fatehah

IAIN PALANGKA RAYA

Perbedaan Perilaku Konsumtif Laki-Laki dan Perempuan Ketika Berbelanja

Diperbarui: 28 April 2023   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini lumayan orang-orang sekitar ataupun orang-orang diluar sana mengatakan bahwasanya adanya perbedaan dari perilaku konsumtif antara laki-laki dan perempuan yang dimana pola konsumsi serta pola belanja. perbedaan perilaku konsumtif laki-laki dan perempuan dapat dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin serta bentuk perilakunya. 

Seperti perempuan yang lebih cenderung ke pembelian impulsif ini menunjukkan bahwa seseorang berperilaku membeli semata-mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba atau keinginan sesaat dilakukan tanpa terlebih dahulu mempertimbangkannya dan cenderung membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsinya.

Faktanya bahwasanya perempuan lebih dominan perilaku konsumtifnya daripada laki-laki, contohnya jka perempuan lagi berbelanja maka perempuan akan melakukan lebih sering berbelanja bersama teman-temannya, lebih banyak menghabiskan waktu untuk membandingkan harga serta menikmati saat-saat berbelanja. serta tertarik pada warna dan bentuk bukan pada hal teknis pengunaannya, dan senang melakukan kegiatan berbelanja. 

Sedangkan pola konsumtif atau pola belanja laki-laki cenderung lebih sering melakukan sendiri, sudah membuat daftar list barang yang akan dibeli, memeriksa produknya dan segera membayarnya, dan kurang menikmati kegiatan berbelanjanya sehingga terburu-buru mengambil keputusan saat akan membeli. bisa dibilang perempuan lebih cenderung suka belanja yang dimana perilaku konsumtifnya lebih besar dari laki-laki.

Dampak yang bisa terjadi antara lain terjadinya pemborosan dalam kehidupan mereka, serta tidak adanya dana darutat yang dimananya perempuan lebih suka berbelanja dibandingkan dengan laki-laki. bukan hanya pemborosan tapi bisa juga memunculkan adanya kecemberuan sosial yang dipakai orang lain ataupun diri sendiri, akan menimbulkan hedonisme yang sangat sulit dikontrol. dan juga cenderung mengurangi kesempatan untuk menabung demi kebutuhan yang mendadak atau masalah yang akan datang kedepannya.

Adapun para ahli berpendapat mengenai hal ini yaitu yang pertama menurut Sunyoto mengatakan sebagai seorang konsumen laki-laki dan perempuan memiliki ciri-ciri konsumsi berbeda yang menghasilkan perilaku konsumtif yang berbeda pula, Yang kedua menurut Tambunan mengatakan dalam hal berperilaku konsumtif sangat berpengaruh, karena jika diperhatikan antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih senang membelanjakan uang yang ia miliki hanya untuk mengikuti fashion yang sedang trend. 

Perempuan tidak ingin dirinya terlihat ketinggalan jaman karena pakaian yang tidak sesuai dengan mode. kebanyakan laki-laki tidak menyukai berbelanja sepert yang dilakukan oleh perempuan. Dan yang terakhir menurut Lina dan Rosyid dalam buku Remaja Korban Mode mengatakan pemborosan perilaku konsumtif sebagai salah satu perilaku yang menghamburkan banyak dana tanpa disadari adanya kebutuhan yang jelas, dan mencari kesenangan suatu perilaku dimana konsumen membeli sesuatu dilakukan semata-mata untuk mencari kesenangan.

Pendapat Saya mengenai hal ini memang benar adanya bahwasanya perempuan itu lebih dominan suka berbelanja dibandingkan dengan laki-laki yang dimana lebih cenderung ke pembelian impulsif, dan pemborosan atau hasrat yang dimana melihat orang lain berpenampilan bagus serta gengsi.

Kesimpulannya bisa dikatakan bahwa perbedaan perilaku konsumtif pada laki-laki dan perempuan yang meliputi laki-laki cenderung tidak menikmati proses belanjanya, memiliki daftar belanja,  dan sering berbelanja sendiri. Sedangkan perempuan cenderung menyukai kegiatan belanja, membeli barang sesuai ketertarikan pada warna dan bentuk, lebih banyak menghabiskan pergi belanja dengan teman-teman, dan sering menghabiskan waktu untuk membandingkan harga. dan juga perempuan cenderung gengsi terhadap penampilan dan lain-lainnya.

Terima kasih kepada pembaca yang telah membaca artikel yang Saya tulis ini mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini mohon dimaafkan dan dikoreksi, semoga artikel ini bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua baik itu pembaca maupun penulis. Sekian dan Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline