Lihat ke Halaman Asli

Edy Chandra

dosen tetap PTS

Seberapa Pentingkah " Sisa Hidupmu? "

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13464310591165363549

Sering tidak disadari dalam diri manusia, sesuatu yang mudah di tanamkan tetapi sulit untuk dilupakan. Sesuatu yang di tanamkan tahap demi tahap hingga membentuk uraian panjang sebuah pengalaman hidup. Banyak sekali pengalaman hidup manusia yang dilalui dalam keadaan yang baik-buruk, manis-pahit, mudah-sulit, senang-susah, dan berbagai keadaan lainnya. Ternyata sebagian besar manusia hanya mampu melewati dan merasakan pengalaman hidup di bandingkan mampu untuk menyatakannya. Mampu menyatakan pengalaman hidupnya kepada sesamanya dalam bentuk sebuah uraian motivasi yang dinyatakan dalam bentuk buku. Sebagian kecil lebih banyak menyatakan pengalaman hidupnya diwujudkan sebagai petuah-petuah yang di beri label "asam garam pengalaman hidup". ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Semakin sedikit dan nyaris tidak ada yang menyatakan pengalaman hidupnya..."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Lebih sedikit lagi yang menyatakan pengalaman hidupnya diwujudkan dalam wujud buku motivasi. Semakin sedikit dan nyaris tidak ada yang menyatakan pengalaman hidupnya dalam bentuk buku motivasi dengan sajian yang kaya akan visual. Nyaris tidak kita sadari selama ini ternyata pemikiran "motivasi" dapat timbul dan diwujudkan dengan dashyat oleh seorang ahli grafis. Sudah tentu terdapat perbedaan pemikiran antara seorang ahli motivasi yang sangat mengetahui tentang ilmu pengembangan diri dengan ahli grafis  yang ahli dalam mewujudkan tampilan kreatif visual. Terbit sebuah buku baru berjudul "Mari Berhitung Sisa Hidupmu" karya Surianto Rustan seorang penulis buku-buku grafis telah menularkan motivasi penulis untuk sedikit memaparkan seperti apakah keinginannya menulis buku ini bagi calon pembacanya. [caption id="attachment_196352" align="aligncenter" width="336" caption="Tampilan cover depan buku "][/caption] Judul        : Mari Berhitung Sisa Hidupmu Penulis    : Surianto Rustan Penerbit   : PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan 1: Agustus 2012 Terbit       : 30 Agustus 2012 Halaman: 178 halaman ISBN        : 978-979-22-8762-2 Hampir tidak disadari bahwa umur manusia melintas dengan cepat ketika perasaan nyaman menjajah perasaan diri manusia. Surianto Rustan di dalam gejolak pemikiran kreatif dan kritisnya terhadap dunia grafis, terjaga sesaat akan sesuatu hal yang justru sulit untuk dilupakannya. Menghitung sisa hidup ternyata merupakan sesuatu yang sering dikumandangkan oleh para kaum tua, tetapi ditepis dengan keras oleh kaum muda. Surianto Rustan menyadari akan hal ini dan membangkitkan motivasinya untuk merancang sebuah karya kreatif  yang mengabungkan motivasi dengan grafis dalam satu bentuk buku. Layaknya buku-buku motivasi karya para motivator profesional yang kerap kita temukan di toko buku, selama ini hanya mampu menyajikan dalam bentuk uraian tampilan buku teks yang "biasa-biasa saja". Berbeda dengan buku "Mari Berhitung Sisa Hidupmu" yang justru mampu menampilkan dengan sajian berbeda ala David Carson. Bentuk  kata-kata bijak sederhana seperti "katak dalam tempurung" yang sering kita dengar mampu disajikan secara grafis dengan baik dalam buku tersebut. Surianto Rustan mampu merangkai pengalaman hidupnya, berbagai kata-kata bijak dan unsur grafis menjadi satu komunikasi visual yang mampu membangkitkan motivasi para pembacanya. Buku tersebut disajikan penuh warna grafis dan mudah di pahami oleh berbagai kalangan. Penulis menyatakan bahwa buku "Mari Berhitung Sisa Hidupmu" merupakan sebuah revolusi sebuah buku teks bagi kalangan grafis di Indonesia. Kesimpulannya menurut penulis, buku ini merupakan "obat" mujarab ekonomis bagi para kawula muda khususnya yang  membutuhkan motivasi hidup tetapi masih mempertimbangkan untuk mengikuti berbagai seminar-seminar motivasi profesional yang ada di Indonesia. Ketika anda semua semakin binggung dengan apa yang telah saya tulis dalam uraian ini, akan semakin terobati jika anda membeli dan membaca langsung buku ini. Oleh Edy Chandra, S.Sn, M.Ikom.

***Ingin ngobrol lebih lanjut?

Email         : rustangrafis@gmail.com Twitter      : @suriantorustan Blog          : surianto.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline